Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda sepak bola, Diego Maradona, membicarakan banyak hal dalam wawancara terakhirnya sebelum meninggal dunia, termasuk kekhawatirannya tidak dicintai para penggemar lagi dan harapan melihat warga Argentina bahagia.
Diego Maradona meninggal dunia pada usia 60 tahun akibat serangan jantung pada Rabu (25/11/2020) setelah sempat menjalani operasi otak pada 3 November lalu.
Dunia sepak bola secara kolektif menyatakan kesedihan atas meninggalnya Maradona, figur yang telah dianggap sebagai legenda.
Argentina bahkan akan menetapkan tiga hari berkabung nasional untuk mengenang kepergian pahlawan mereka saat merebut Piala Dunia Meksiko 1986 itu.
Baca Juga: Aksi Brutal Diego Maradona di Piala Dunia 1986, 53 Kali Gocek Lawan
Maradona, yang jatuh sakit pada hari ulang tahunnya ke-60 pada 30 Oktober lalu, sempat menjalani wawancara dengan media Argentina, Clarin, hanya beberapa hari sebelumnya.
Selama wawancara, eks penyerang Napoli itu mengakui bahwa sebelum kembali ke sepak bola sebagai pelatih Gimnasia La Plata, dia terkadang bertanya-tanya "apakah orang-orang masih akan mencintai saya?".
Namun, Diego Maradona kemudian menyadari "bahwa cinta orang-orang untuknya tidak akan pernah berakhir."
Dalam obrolan yang ternyata jadi wawancara terakhir sebelum meninggal dunia itu, Maradona juga mengungkapkan harapannya untuk Argentina.
Baca Juga: Berstatus Legenda, Kenapa Diego Maradona Tak Pernah Menang Ballon d'Or?
Maradona berharap bisa melihat negaranya melalui pandemi COVID-19 dan warganya merasa bahagia.
"Saya akan selamanya berterima kasih kepada orang-orang. Setiap hari mereka mengejutkan saya," kata Maradona, dikutip BolaSport.com dari Clarin.
"Apa yang saya alami saat kembali ke sepak bola Argentina tidak akan pernah saya lupakan. Hal itu melebihi apa yang bisa saya bayangkan."
"Karena saya sudah lama keluar dari dunia sepak bola dan terkadang saya bertanya-tanya apakah orang akan tetap mencintai saya, apakah mereka akan terus merasakan hal yang sama."
"Ketika saya memasuki lapangan di Gimnasia pada hari presentasi, saya merasa bahwa cinta dari orang-orang tidak akan pernah berakhir."
"Sepak bola memberi saya semua yang saya miliki, lebih dari yang pernah saya bayangkan dan jika saya tidak mengalami kecanduan itu, saya bisa bermain lebih banyak."
"Akan tetapi, hari ini sudah lewat, saya baik-baik saja dan yang paling saya sesali adalah tidak bersama orang tua."
"Saya selalu memiliki keinginan untuk satu hari lagi dengan ibu saya, tetapi saya tahu dari surga bahwa dia bangga pada saya dan dia sangat bahagia," tutur Maradona melanjutkan.
Baca Juga: Diego Maradona Meninggal, Valentino Rossi Kenang Pertemuan di Misano
Ketika ditanya tentang Argentina yang dicintainya, Maradona mengatakan dia berharap negaranya dapat maju dari pandemi yang melanda negara Amerika Selatan dengan keras.
"Harapan saya adalah pandemi ini berlalu secepat mungkin dan Argentina saya bisa maju," ucap sosok yang dikenal dengan gol Tangan Tuhan-nya itu.
"Saya ingin semua orang Argentina baik-baik saja, kami memiliki negara yang indah dan saya percaya presiden kami akan dapat mengeluarkan kami dari momen ini."
"Saya sangat sedih ketika melihat anak-anak yang tidak cukup makan, saya tahu bagaimana rasanya kelaparan, saya tahu bagaimana rasanya ketika Anda tidak makan selama beberapa hari dan itu tidak boleh terjadi di negara saya."
"Itulah keinginan saya, untuk melihat orang Argentina bahagia, dengan pekerjaan dan makan setiap hari," ujar Maradona menambahkan.