Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Nama Andoni Goikoetxea tak terpisahkan dalam kisah perjalanan karier Diego Maradona.
Andoni Goikoetxea dikenal sebagai sosok penyebab cedera parah Diego Maradona ketika membela Barcelona.
Julukannya saja mengerikan, Si Tukang Jagal dari Bilbao.
Itu dibuktikan oleh tekel horor Goikoetxea terhadap Maradona yang membuat sang bintang mengalami retak pergelangan kaki dan ligamennya rusak.
Insiden brutal itu terjadi dalam pertemuan Barcelona dan Athletic Bilbao di Camp Nou pada partai Liga Spanyol tahun 1983.
Goiko, panggilan pendek si tukang jagal, menjatuhkan kasar Maradona ketika legenda Argentina tersebut berlari untuk menggiring bola.
“Saya merasa seperti ada kapak menghantam dari belakang. Saya tahu segalanya telah hancur,” kata Maradona ketika itu, seperti dilansir BolaSport.com dari Guardian.
Tekel brutal Goiko membuat Maradona absen selama tiga bulan.
Legenda Bilbao itu memang punya reputasi sebagai pemain agresif.
Bukan sekali itu saja, Goiko dalam insiden lainnya menendang dada Maradona dalam momen kericuhan final Copa del Rey 1984 yang diwarnai baku hantam.
Four Four Two sampai memasukkannya dalam daftar "Orang Paling Dibenci di Sepak Bola" dengan menempatkan Goiko di urutan ke-21.
2?1?
?? ANDONI GOIKOETXEA"“I just felt the impact, heard the sound – like a piece of wood cracking,” recalled Diego Maradona of the moment that earned the Butcher of Bilbao his epithet." pic.twitter.com/WT8a77eJ9x
— FourFourTwo (@FourFourTwo) November 29, 2017
Namun, mengetahui Diego Maradona meninggal dunia, Goikoetxea ikut berduka sangat dalam.
"Saya baru mengetahui tentang kematian Maradona," ketik pria yang kini berusia 64 tahun itu di akun Twitter, beberapa jam setelah berita duka meninggalnya El Diego.
"Itu membuat saya sangat sedih. Dia adalah seorang genius yang dilahirkan untuk bermain sepak bola. Beristirahat dalam damai, Diego," lanjutnya.
Meski kerap dianggap sebagai musuh besar Maradona di atas lapangan, Goikoetxea mengakui insiden brutal di masa lalu sudah mereka lupakan.
Mantan bek sentral yang memperkuat timnas Spanyol 39 kali itu mengisahkan momen rekonsiliasi dengan Maradona ketika El Diego memperkuat Sevilla (1992-1993) dan Goiko sudah pensiun.
"Saat dia datang untuk bermain di Bilbao, saya meminta bantuan delegasi tim (untuk bertemu Maradona) karena saya ingin menyapa dia," ucap Goikoetxea di Mundodeportivo.
Baca Juga: Diego Maradona Meninggal Dunia, Momen Ikonis Gol Tangan Tuhan dan Gol Terbaik Piala Dunia
"Kami menghabiskan waktu dengan mengobrol di hotel dan ngopi bersama selama setengah jam," tutur eks pemain yang terakhir menukangi timnas Guinea Ekuatorial pada 2015 tersebut.
Me acabo de enterar del fallecimiento de Maradona. Me da mucha tristeza. Fue un genio, que nació para jugar al fútbol. Descansa en Paz Diego. Goian Bego.??????????
— Andoni Goikoetxea (@andoni_goiko) November 25, 2020
Diego Maradona meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) di kediamannya di Argentina.
Kabar wafatnya sang legenda akbar pertama kali disebarkan media lokal, Clarin.
Kapten tim juara Piala Dunia 1986 itu tutup usia karena serangan jantung.
Diego Maradona meninggal dunia dalam usia 60 tahun.
Sebelumnya, ia menjalani operasi karena pembekuan darah di otak pada 3 November lalu.