Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio, mengungkapkan ketertarikan Suzuki dengan Valentino Rossi menjelang comeback ke MotoGP.
Prestasi tinggi diraih Suzuki setelah menyabet dua gelar juara pada MotoGP 2020.
Joan Mir mempersembahkan gelar juara dunia pertama bagi Suzuki pada ajang grand prix sejak Kenny Roberts di kelas 500cc pada 2000.
Performa impresif Alex Rins yang bertengger di peringkat ketiga klasemen akhir membantu Suzuki Ecstar mengunci gelar juara tim MotoGP 2020.
Baca Juga: Bos Suzuki Nilai Marc Marquez Akan Dapat Banyak Pesaing pada MotoGP 2021
Raihan dua gelar juara menjadi puncak prestasi Suzuki sejak memutuskan kembali ke MotoGP pada musim 2015.
Suzuki sempat memutuskan keluar dari sirkus pada akhir musim 2011 karena krisis ekonomi global.
Pabrikan Hamamatsu itu awalnya berencana hiatus selama dua musim sembari mempersiapkan motor balap yang lebih kompetitif.
Mengembangkan motor balap rupanya bukan satu-satunya agenda Suzuki.
Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Valentino Rossi Begitu Buruk pada MotoGP 2020
Suzuki rupanya pernah menjajaki pembalap bertabur gelar, Valentino Rossi, sebagai calon pembalap mereka pada era yang baru.
Hal itu seperti diungkapkan Davide Brivio dalam wawancara dengan InSella.
Sebagai informasi, Brivio pernah menjadi manajer Rossi ketika keduanya memilih keluar dari tim pabrikan Yamaha setelah musim 2010.
"Suzuki awalnya menghubungi saya untuk mengetahui apakah Valentino tertarik membalap dengan mereka," kata Brivio, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
"Akan tetapi, dia [Rossi] tidak tertarik."
Baca Juga: Tak Ada Dendam, Valentino Rossi Beri Hadiah ke Joan Mir Usai Jadi Juara MotoGP 2020
Rossi sendiri lebih memilih pulang ke Yamaha pada 2013 setelah mengalami dua musim penuh bencana bersama Ducati.
Meski percobaan merekrut Rossi berujung kegagalan, pembicaraan Suzuki dengan Brivio tetap membuahkan kesepakatan.
Suzuki menunjuk Brivio sebagai manajer tim mereka yang baru. Lebih-lebih, Brivio memiliki pengalaman panjang sebagai manajer tim pabrikan Yamaha.
Baca Juga: Pembalap Moto2 Ini Disayangkan Tolak Tawaran Aprilia di Detik Terakhir
Davide Brivio mengaku bahwa Suzuki benar-benar membangun persiapan mereka dari nol.
"Ketika kami memulainya, tidak ada tim, tidak ada struktur," tutur Brivio.
"Di Jepang mereka mengembangkan motor baru dengan mesin 4 silinder segaris setelah bertahun-tahun berkompetisi dengan mesin V4."
"Sementara mereka menyelesaikan motornya, kami membuat 'daftar belanja' untuk membentuk tim juara. Ini merupakan pengalaman yang hebat untuk memulai dari nol."
Suzuki menyelesaikan prototipe motor mereka pada 2012. Namun, mereka baru kembali secara penuh ke MotoGP pada 2015.
Suzuki mengambil waktu tambahan satu tahun demi mengembangkan perangkat kontrol elektronik (ECU) dari Magnetti Marelli yang kini menjadi standar di MotoGP.
Debut ulang Suzuki di MotoGP terbilang bagus.
Mereka sudah mencetak kemenagan perdana pada musim kedua melalui Maverick Vinales pada balapan MotoGP Inggris 2016.
Baca Juga: Pembalap F1 Selamat dari Maut Meski Mobil Terbelah Jadi 2 dan Terperangkap Api, Ini Rahasianya
Kesalahan pengembangan pada musim 2017 membuat Suzuki harus menunggu hampir tiga tahun untuk kembali melihat pembalap berada di tangga podium tertinggi.
Perjuangan pabrikan Hamamatsu akhirnya membuahkan hasil manis setelah gelar juara yang diraih Joan Mir pada musim ini.
Kolaborasi Suzuki dengan Valentino Rossi berpotensi untuk kembali terjadi.
Selain Yamaha dan Ducati, Suzuki menjadi salah satu pabrikan yang dikaitkan dengan tim balap besutan Rossi di kelas MotoGP pada 2022.
Baca Juga: Hasil Formula 1 GP Bahrain 2020 - Dipandu Safety Car, Lewis Hamilton Menang