Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persija Jakarta punya dua nama kelompok fans sebelum The Jak Mania terbentuk pada 19 Desember 1997.
Para pendukung Persija Jakarta terkenal berada di bawah naungan panji The Jak Mania.
Nama The Jak Mania menghiasi panggung sepakbola Indonesia sejak didirikan pada 19 Desember 1997.
Sejak itu, nama The Jak Mania tak tergantikan sebagai pendukung paling setia dari klub yang identik dengan warna oranye tersebut.
Baca Juga: Selama Bisa Bermain, Gelandang Persib Tak Peduli Format Liga 1 2020
Tak banyak yang tahu, Persija pernah punya nama kelompok fans yang berbeda dari The Jak Mania.
Kelompok yang dimaksud adalah Persija Fans Club yang didirikan pada 29 November 1994.
Dilansir Bolasport.com dari laman resmi klub, PFC didirikan di Satay House Senayan, Menteng.
Peresmian nama PSJ sendiri dilakukan oleh Ketua Umum Persija saat itu, Ir Todung Barita Lumbanraja, sambil disaksikan oleh sejumlah artis ibukota yang tergabung dalam Gabungan Artis Nusantara (GAN).
Baca Juga: Pelatih Bulu Tangkis Denmark Akui Adopsi Gaya Permainan Indonesia
Beberapa artis yang datang di antaranya Camelia Malik, Sys NS, Harry Capri, hingga Gusti Randa.
Turut hadir pula Wakil Gubernur Jakarta pada waktu itu, M Idrus, dan Wali Kota Jakarta Pusat, A Kahfi.
Dalam sambutannya, Todung Barita mengatakan bahwa Persija butuh dukungan dari warga Jakarta yang terpusat dalam satu wadah.
Terlebih Macan Kemayoran akan segera mengarungi musim perdana Liga Indonesia Divisi Utama pada 1994.
Baca Juga: Bali United Libur Panjang, Haudi Abdillah Banyak Bermain di Laga Amal
Sejak didirikan, PFC selalu hadir dalam setiap pertandingan yang dilakoni oleh Persija Jakarta.
Misalnya dalam laga perdana kontra Warna Agung di Stadion Cendrawasih, Jakarta Barat, hadir sekitar 1000 orang yang berasal dari PFC.
Meski dalam laga itu Persija harus bertekuk lutut usai kalah dua gol tanpa balas, PFC tidak pernah mengendurkan dukungan untuk tim kesayangannya.
Hal itu dibuktikan dengan kehadiran PFC di salah satu sudut Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 7 Desember 1994 saat Persija bertemu Bandung Raya.
Baca Juga: Manny Pacquiao Siap Nodai Rekor Sempurna Petinju Ini Tahun Depan
Bibit-bibit PFC sejatinya sudah bersemi sejak Persija bermain di kompetisi Perserikatan era 1980-an.
Termasuk pula saat Macan Kemayoran sukses menembus final Perserikatan PSSI 1988.
Hanya saja, mereka baru diresmikan dalam wadah bernama PFC jelang musim perdana Liga Indonesia.
Saat itu, para pendukung Persija digawangi sejumlah artis ibukota seperti Dicky Zulkarnaen, Ikang Fawzi, Chintami Atmanegara, Reynold Panggabean, Renny Jayusman, Jelly Tobing, dan Oddie Agam.
Baca Juga: Dapat Kesempatan Kedua, Bek Bali United Percaya Timnya Bisa Bersaing di Asia
“Ya benar saat itu dukungan Persija sudah walaupun tidak semasif Jak Mania saat ini," tutur Jelly Tobing dilansir Bolasport.com dari laman resmi klub.
"Saya dengan beberapa artis sering sekali menyaksikan laga Persija baik di Stadion Menteng maupun GBK,” ujar Jelly Tobing.
Jauh sebelum itu, Persija juga punya kelompok pendukung yang menamai dirinya VIJers.
Kelompok itu mendukung Persija Jakarta yang masih menggunakan nama Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ).
Harian Merdeka pada 13 Februari 1976 mencatat setidaknya ada 2.346 anggota aktif yang berkecimpung di VIJers.