Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, mempunyai alasan penyebab Andrea Dovizioso gagal menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Absennya Marc Marquez pada MotoGP 2020 membuat Andrea Dovizioso muncul sebagai penantang favorit gelar.
Andrea Dovizioso diunggulkan mengingat pencapaiannya sebagai rival terdekat sang juara bertahan MotoGP selama tiga musm sebelumnya.
Akan tetapi, Dovizioso tidak dapat memanfaatkan kesempatan yang dimilikinya.
Baca Juga: Bos F1 Sayangkan Sergio Perez Andai Tak Ikut Balapan pada Musim Depan
Pembalap Italia itu mengalami pasang surut performa sehingga hanya menghasilkan dua hasil podium dengan satu kemenangan.
Dovizioso harus puas berada di peringkat keempat, tertinggal 36 poin dari Joan Mir (Suzuki Ecstar) yang keluar sebagai kampiun.
Davide Tardozzi angkat bicara mengenai kegagalan Dovizioso merebut gelar juara pada MotoGP 2020.
Seperti dilansir BolaSport.com dari GPone, Tardozzi menilai gaya berkendara Dovizioso tidak padu dengan ban belakang Michelin pada musim 2020.
Baca Juga: George Russell Disebut Punya Potensi Jadi Juara Dunia F1 Selanjutnya
"Semuanya berekspektasi Dovizioso untuk bertarung merebutkan gelar, tetapi dia tidak bisa menemukan kompromi antara gaya balapnya dan ban Michelin," kata Tardozzi.
"Dia hanya bisa mengatasi masalah itu pada beberapa balapan saja," katanya menambahkan.
Ban belakang Michelin pada musim 2020 memiliki casing yang berbeda dengan grip yang lebih besar pada permukaan samping ban.
Dovizioso kerap mengeluh masalah ban karena mengganggu keseimbangan motor Ducati serta gaya berkendaranya.
Baca Juga: Nasihat Terbesar yang Diterima Khabib Nurmagomedov dari Mendiang Ayahnya
Dovizioso mengakhiri pengabdiannya di Ducati.
Pembalap asal Forli itu memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya di Ducati yang habis pada akhir musim 2020.
Keluarnya Dovizioso membuat Ducati akan mengandalkan duet pembalap muda, Jack Miller dan Francesco Bagnaia, pada MotoGP 2021.
Tardozzi berharap Ducati bisa memulihkan kekuatan utama motor Desmosedici untuk kembali bersaing dalam perburuan gelar.
"Kami harus kembali memanfaatkan kekuatan kami, yaitu akselerasi," tutur Tardozzi menambahkan.
"Kemudian kami harus secara definitif menyelesaikan masalah yang kami hadapi dalam beberapa tahun belakangan yaitu berbelok," tukasnya.
Baca Juga: Si Predator UFC Frustasi, Lama Menanti Diberi Pertarungan Gelar