Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengetahui penyebab kegagalan Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Penampilan Fabio Quartararo selama musim ini mengalami peningkatan yang membuatnya menjadi penantang gelar MotoGP 2020.
Akan tetapi, performa Fabio Quartararo mengalami inkonsisten selama musim ini.
Pembalap asal Prancis itu berulangkali pernah menghuni peringkat pertama dalam klasemen, tetapi selalu kesulitan mempertahankan konsistensi.
Baca Juga: Cal Crutchlow Buka-bukaan, Honda Sempat Tawari Peran Baru Sebelum ke Yamaha
Alhasil, Quartararo hanya mampu menyelesaikan perlombaan musim ini di peringkat ke-8 usai melewati 15 seri MotoGP tahun ini.
Prestasinya selama balapan musim ini adalah tiga kali menembus zona podium dengan semuanya berakhir kemenangan.
Terkait penampilan Quartararo selama musim ini, Marc Marquez mencoba untuk menganalisisnya.
Berbicara kepada DAZN, Marquez menilai tekanan menjadi penyebab Quartararo gagal tampil konsisten.
Baca Juga: 4 Serial Bertema Olahraga Layak Tonton di Netflix Jelang Akhir Tahun
Kesulitan mengendalikan tekanan menjadi penyebab kegagalan pembalap 21 tahun itu berjuang di papan atas musim ini.
"Bukan hal yang mudah untuk mempunyai beban harus menang. Menangani tekanan terkadang lebih rumit daripada mencari kecepatan," kata Marquez dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Quartararo tidak pernah juara dunia, jadi menjadi penantang merupakan hal baru baginya."
"Inilah alasan saya juga ingin juara di Moto2 sebelum tiba di MotoGP. Saya pikir penting untuk tidak terburu-buru melalui tahapan ini," ucapnya menambahkan.
Marquez menjelaskan tekanan yang diterima saat berada di kelas MotoGP.
"Di MotoGP, tekanannya besar dan perhatian semua orang terhadap Anda dapat membuat Anda tidak stabil jika Anda belum pernah menangani hal ini di kelas kedua," ucap pembalap Spanyol itu.
Baca Juga: Sosok di Balik Kehebatan Tai Tzu Ying, Berawal dari Sparring Partner