Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F Tiago, turut memberikan komentar soal maraknya pemain-pemain Liga yang ikut andil kegiatan sepak bola amatir.
Entah itu turnamen antar kampung atau tarkam maupun sepak bola bertajuk fun football yang saat ini tengah marak di tengah penundaan kompetisi.
Pelatih asal Brasil itu menegaskan tidak akan mendukung para pemain profesional yang mengikuti tarkam.
Baca Juga: PSSI Jalin Komunikasi dengan Klub Brylian Aldama di Kroasia, Ada Apa?
Bahkan, dirinya menyebut keikutsertaan pemain di laga tarkam bisa mencoreng nama mereka dan klub yang mengontraknya.
Namun, Jacksen memberi pengecualian terhadap pertandingan amatir berlabel fun football.
“Kalau saya tarkam tidak, sudah pasti tidak. Level kita bukan tarkam. Kecuali kalau pemain ada yang merasa level mereka di level tarkam,” kata Jacksen F. Tiago dilansir BolaSport dari KOMPAS.com.
“Seperti sekarang di Jakarta ada Selebritis FC, itu tidak apa-apa karena mereka melawan pemain sesama liga. Sehingga, pemainnya tahu apa yang mereka boleh lakukan mana yang tidak boleh dilakukan. Itu boleh.”
“Namun, bagi saya tarkam itu tidak masuk akal. Melanggar nilai-nilai profesionalitas,” tegasnya.
Baca Juga: Bima Sakti Pastikan Timnas U-16 Indonesia Tidak Gelar Uji Coba di Yogyakarta
Jacksen F. Tiago tidak setuju dengan tarkam karena penerapan profesionalitasnya sangat rendah.
Penyelenggaraannya pun dilakukan swadaya dengan lapangan seadanya.
Belum lagi minim pengawasan dan berpeluang membuat pemain mendapat cedera yang tidak diinginkan.
Dengan demikian, bisa membahayakan pemain itu sendiri dan karier ke depannya.
Hal ini berbeda dengan fun football. Meski sama-sama pertandingan amatir, fun football punya kriteria khusus dan lebih terorganisir dari tarkam.
Biasanya fun football diselenggarakan oleh komunitas tertentu. Sehingga, orang-orang tertentu saja yang bisa mengikuti.
Orientasinya pun hanya untuk bersenang-senang sehingga jauh lebih aman.
Jacksen F Tiago pun menambahkan, terdapat regulasi khusus yang tidak mengizinkan pemain profesional melakukan kegiatan yang berpotensi mencelakai diri.
“Di Brasil itu dalam kontrak kita tidak boleh melakukan kegiatan-kegiatan yang beresiko membahayakan kesehatan. Termasuk tarkam itu.”
“Itu bisa menyebabkan pemutusan kontrak sepihak, karena klub punya punya hak untuk itu,“ pungkasnya.