Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda timnas Indonesia, Budi Sudarsono, menyebut satu kemungkinan yang jadi penyebab PSSI lebih memilih berburu pemain keturunan untuk timnas U-19 Indonesia.
PSSI dan Shin Tae-yong tengah gencar berburu pemain keturunan untuk diajak bergabung ke timnas U-19 Indonesia.
Sejauh ini, sudah ada empat pemain keturunan yang sudah pernah mencicipi latihan bareng tim Garuda Nusantara.
Mereka adalah Elkan Baggott, Jack Brown, Luah Mahessa, dan Kelana Mahessa.
Baca Juga: Walau Lama Puasa Gelar, Valentino Rossi Masih Punya Mentalitas Juara yang Besar
Kabarnya, PSSI masih memantau delapan pemain keturunan lain yang akan diajak dalam pemusatan latihan di Spanyol.
Giatnya PSSI dan Shin Tae-yong dalam berburu pemain keturunan dikomentari oleh legenda timnas Indonesia, Budi Sudarsono.
Pria yang kini menjadi pelatih Persik Kediri itu menyebutkan satu kemungkinan yang bisa menjadi alasan PSSI lebih suka mencari pemain potensial di antara pemain keturunan ketimbang pemain lokal.
Menurutnya, hal itu disebabkan karena kurang apiknya proses pendidikan yang dijalani oleh para pemain-pemain muda yang menjalani karier di Indonesia.
Baca Juga: Karier Paul Pogba di Man United Disebut Sudah Berakhir, Ole Gunnar Solskjaer Buka Suara
Di satu sisi, pemain keturunan rata-rata sudah menjalani pembinaan usia muda di Eropa yang secara kualitas jauh dibanding Indonesia.
“Kalau faktor itu kan kita membina lah," ucap Budi dilansir Bolasport.com dari Warta Kota.
"Potensi pemain kita banyak yang bagus, tetapi kembali lagi ke faktor membinanya,” kata Budi saat ditemui di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (10/12/2020).
Budi sendiri memilih untuk menyerahkan segala keputusan kepada PSSI selaku federasi terkait keberadaan pemain keturunan di timnas U-19 Indonesia.
Baca Juga: Tutup Tahun, Timnas Vietnam Catatkan Rekor Terbaik dalam Peringkat FIFA
Namun, dalam lubuk hati yang terdalam, pria yang punya panggilan Si Piton itu ingin supaya potensi-potensi pemain lokal bisa lebih dimaksimalkan.
“Kalau ditanya setuju tidak setuju, ya kita ikuti federasi saja," kata Budi.
"Tetapi menurut saya, kita punya banyak pemain yang berpotensi tinggal bagaimana cara kita membinanya saja,” ujar Budi.