Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persebaya Surababaya all star direncanakan akan memperingati 100 tahun Bung Tomo dengan menjajal lapangan Stadoin Gelora 10 November.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Edi Santoso.
Edi merupakan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Surabaya.
Dikatakannya, dalam waktu dekat ini Stadion Gelora 10 November akan digunakan untuk memperingati 100 tahun Bung Tomo.
Selain itu, acara tersebut juga dimaksudkan guna menguji rumput lapangan.
Baca Juga: Lolos Piala AFC 2021, Bali United Langsung Pasang Target
Seperti yang diketahui sebelumnya Staion Gelora 10 November telah lakukan renovasi besar-besaran.
Semua itu dilakukan karena Stadion Gelora 10 November menjadi salah satu lokasi latihan pemain di Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
Lebih lanjut, Edi menyebut acara ini diselenggarakan bukan dari pihaknya melainkan berasal dari keluarga Bung Tomo.
"Yang punya gawe (acara) bukan saya tapi dari keluarga Bung Tomo," kata Edi, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.
"Perayaan ulang tahun ke-100 sekalian uji coba rumput," ujarnya.
Baca Juga: Beda Konate dan David, Mahmoud Eid Mau Bertahan di Persebaya tapi...
Edi menambahkan bahwa undangan rupanya tak hanya diberikan untuk Persebaya all star.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan pun mendapatkan undangan yang sama.
Namun Edi belum bisa memastikan apakan Iriawan bisa hadir atau tidak.
"Sudah coba mengundang (Mochamad Iriawan), tapi belum tahu apa bisa hadir," ucap Edi.
Sementara itu, anak dari Bung Tomo, Bambang Sulistomo berujar bahwa acara peringatan sang ayah yang ke-100 ini merupakan inisiatif dari masyarakat di Surabaya.
Baca Juga: Legawa Tak Lolos Piala AFC 2021, Pelatih Persib Doakan Persija dan Bali United
Bambang pun mengaku tak bisa mengikuti acara tersebut.
Pasalnya kini Bambang sedang berada di Jakarta dan untuk ke luar kota harus memenuhi beberapa syarat terkait protokol kesehatan Pandemi Covid-19.
Selain itu, di Surabaya sendiri kasus Covid-19 juga masih tinggi, sehingga Bambang lebih memilih tetap tinggal di Jakarta.
"Itu inisiatif dari masyarakat biasa dan tokoh di Surabaya yang ingin peringati 100 tahun Bung Tomo," kata Bambang.
"Saya diundang tapi Surabaya Covid-19 lagi tinggi.
"Saya tidak bisa ke sana, di Jakarta kalau mau keluar juga harus tes segala macam," tuturnya.