Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pemain Persib Bandung, Marcos Flores, menyebut tiga hal yang bisa digunakan untuk menyusun kurikulum sepakbola usia muda di Indonesia.
Mantan pemain Persib Bandung, Marcos Flores, tengah fokus membina para pemain muda di Australia.
Mantan tandem Febri Hariyadi itu saat ini menjadi Direktur Sepakbola di sebuah klub baru yang fokus pada pembinaan usia muda.
"Saya adalah Direktur Sepakbola Adelaide Atletico FC Yunior," ucapnya seperti dilansir Bolasport.com dari kanal Youtube Persib Banding, Selasa (15/12/2020).
Baca Juga: Harapan Pelatih Bali United kepada Tuan Rumah Piala AFC 2021
"Ini adalah pengembangan pemain sepakbola di usia muda, untuk anak-anak mulai dari usia 6-16 tahun."
"Dan juga kami memiliki pemain-pemain senior dan cadangan yang akan bermain di tim amatir. Tapi kami memenuhi pembinaan di selatan Australia," tambahnya.
Sebagai sosok yang kini fokus pada pembinaan pemain usia muda, Marcos sudah mengetahui rahasia untuk mengembangkan pemain.
Menurutnya, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam menyusun kurikulum untuk para pemain muda.
Baca Juga: Jadi Bintang Olahraga Dunia 2020, Begini Respons Khabib Nurmagomedov
"Satu, penuhi target. Kedua, pelajari dasar bermain. Ketiga, lakukan secara intensif," tutur Marcos.
Kurikulum ini tidak hanya berlaku di Australia saja, sehingga bisa pula dipraktikkan di Indonesia.
Jadi dengan tiga hal ini kami merangcang kurikulum untuk memenuhi taret secara maksimal."
"Kami merancang dasar yang cukup baik agar bisa menganalisis kinerja setiap pelatih melalui program yang sama untuk keseluruhan pembinaan," tandasnya.
Baca Juga: Target dan Impian Bek Timnas U-19 Indonesia bersama Bali United
Marcos sendiri memiliki pekerjaan besar selama berada di Adelaide Atletico FC Yunior.
Pria berdarah Argentina itu turut andil sejak awal persiapan sebelum mendirikan Adelaide Atletico FC.
"Ini klub baru yang kami bangun. Kami mendesain logo dan dan juga merancang prinsip klub," ucap Marcos.
"Kami merancang nilai klub, jersey dan tim akademi di mana kami membantu anak-anak belajar sepakbola."
"Kami juga membantu anak-anak dengan keterbatasan," katanya.