Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts berbagi kisah saat bertemu langsung dengan sang idola, Johan Cruyff.
Hal tersebut terjadi puluhan tahun yang lalu.
Tepatnya adalah ketika Robert Rene Alberts masih menjadi bagian dari tim Junior Ajax Amsterdam.
Robert mengaku dirinya bertemu langsung dengan Johan Cruff saat sedang mengalami perawatan atas cedera yang ia dapatkan.
Sedang berada di ruangan medis, Robert bercerita ada seseorang yang tiba-tiba masuk.
Baca Juga: Nilai Positif dari Shin Tae-yong untuk Anak Asuhnya di Timnas U-19 Indonesia
Tak disangka-sangka sosok tersebut adalah Johan Cruyff.
Lebih lanjut, pelatih asal Belanda ini mengatakan saat Johan Cruyff masuk keruangannya situasi sedang sepi.
Sehingga dalam ruangan itu hanya ada Robert bersama Johan Cruyff.
Kejadian ini pun langsung membuat Robert terkejut.
Baca Juga: PSSI Dapat Masukan dari AFC Terkait Persipura di Piala AFC 2021
Pasalnya memang di masa itu nama Johan Cruyff menjadi salah satu pemain yang terbaik di dunia sepak bola, khususnya di Belanda.
"Saya menderita cedera paha dan harus datang ke stadion untuk disuntik dari dokter tim Ajax," kata Robert, dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persib.
"Ketika saya menunggu di ruangan medis, tiba-tiba pintu terbuka."
"Dan saya sangat terkejut karena ternyata Johan Cruyff yang masuk ke ruangan, jadi hanya ada saya dan Cruyff di ruangan tersebut," ujarnya.
Dengan keberanian yang dimiliki, Robert menyempatkan mulai menyapa Johan Cruyff.
Baca Juga: Kata Evan Dimas Usai Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia
Dari situlah situasi mulai mencair.
Robert juga akhirnya mengetahui bahwa nama besar Johan Cruyff tak membuat pemain yang membela Barcelona dari tahun 1973-1978 ini menjadi sosok yang sombong.
Dikatakan Robert, Johan Cruyff sudah menganggapnya sebagai teman meski baru pertama kali bertemu.
"Saya langsung antusias dan senang karena sat itu Johan Cruyff adalah bintang besar Ajax dan dia adalah idola saya," ucap Robert.
"Dan saya pun mulai menyapanya, halo nama saya Robert."
"Kemudian dia mulai berbicara kepada saya seperti seorang teman walaupun kami jauh berbeda, dia di tim senior dan saya junior," tuturnya.