Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain Chelsea, Kai Havertz, harus rela 'melukai' dirinya sendiri demi bisa bersinar bersama The Blues.
Kai Havertz didatangkan Chelsea pada bursa transfer musim panas lalu dari Bayer Leverkusen dengan harga fantastis.
Dengan mahar 79 juta paun (sekitar 1,47 triliun rupiah), Kai Havertz diikat Chelsea dengan kontrak jangka panjang berdurasi lima tahun.
Namun, pemain berusia 21 tahun itu belum juga bersinar di Stamford Bridge.
Baca Juga: Satu Pemain Langsung Buat Kai Havertz Terkesan Sejak Gabung Chelsea
Dia baru mencetak satu gol dan dua assist dalam 11 laga Liga Inggris untuk The Blues.
Menurut mantan pemain Chelsea, Glenn Hoddle, Havertz hanya ingin menjadi pemain yang baik.
Meskipun Hoddle masih percaya Havertz akan terus memenuhi potensinya di Stamford Bridge, dia ingin melihat pemain asal Jerman itu mulai bergerak maju secara lebih konsisten daripada duduk diam dan membiarkan permainan berlalu begitu saja.
Hoddle berpendapat bahwa Havertz harus rela melakukan hal yang lebih seperti 'melukai' dirinya sendiri demi bisa mendapatkan peluang lebih banyak untuk mencetak gol dan memuaskan ekspektasi orang-orang.
Baca Juga: Kai Havertz Tak Kunjung Nyetel bersama Chelsea, Fans Diminta Sabar
"Saat ini Havertz tidak tampil seperti yang dia tunjukkan di Jerman," kata Hoddle, dikutip BolaSport.com dariEvening Standard.
"Dia bermain sedikit lebih dalam di Chelsea dan saya pikir jika dia mulai lebih sering tiba di area penalti, maka kita akan mulai melihat yang terbaik dari dia."
"Dia pemain yang bagus, tetapi dia terlihat seperti karakter yang membutuhkan sedikit waktu untuk beradaptasi."
"Seolah-olah dia hanya ingin menjadi pemain yang baik. Bagi saya, dia harus sedikit lebih asertif."
Baca Juga: Darurat Lini Tengah AC Milan Bisa Bikin Calhanoglu jadi Regista Dadakan, Pioli Wajib Putar Otak
"Dia harus masuk ke dalam kotak, sedikit melukai dirinya sendiri dalam arti menunjukkan kemampuan larinya untuk masuk ke dalam kotak. Saya pikir dia akan mencetak gol."
"Dia merasa mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri tetapi dia akan sampai di sana pada akhirnya."
"Dia masih seorang pemuda dan merupakan pemain yang cukup bagus untuk beradaptasi dengan tempo dan keganasan Liga Inggris," tutur pria yang memperkuat Chelsea pada selang 1993-1996 ini mengakhiri.