Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Natal selalu menjadi hari istimewa bagi pelatih timnas bulu tangkis Malaysia nomor ganda campuran asal Indonesia, Paulus Firman.
Namun, Paulus Firman merayakan liburan favoritnya dalam skala yang jauh lebih kecil.
Sebagai pelatih bulu tangkis di luar negeri, Paulus Firman selalu memastikan untuk terbang kembali ke Jakarta pada Desember untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarganya.
Baca Juga: Jon Jones Dipandang Bisa Jadi Jagoan Tinju Kelas Berat
Tetapi, Covid-19 merusak segalanya tahun ini. Paulus tidak kembali ke Jakarta untuk merayakan Natal bersama keluarganya.
"Tentu saja, saya merasa sedih, tetapi inilah kehidupan seorang pelatih. Terkadang kami harus melakukan pengorbanan ini," kata Paulus kepada Timesport dilansir BolaSport.com dari Newsstraittimes.
Meski mungkin tampak seperti kisah yang menyedihkan, Paulus tidak akan merayakan Natal sendirian karena putri sulungnya Nathania Teshia adalah seorang mahasiswa di Kuala Lumpur.
"Namun, saya tidak akan sendirian untuk Natal. Ya, saya akan merindukan istri saya (Amalia Hidajat) dan putri kedua saya (Samantha Clarissa), tetapi anak tertua saya juga terjebak di KL di sini," tutur Paulus.
Baca Juga: Kalahkan Del Piero, Valentino Rossi Jadi Olahragawan Italia yang Paling Dicintai
"Bukannya kami tidak ingin kembali ke Indonesia, tetapi keadaannya seperti itu. Kerepotan harus melewati imigrasi dan kemudian karantina 14 hari terlalu banyak," ujar Paulus.
"Selain itu, bulu tangkis internasional akan memulai kembali dengan leg Asia Tur Dunia bulan depan. Saya harus berada di sini."
Tentang bagaimana dia akan menghabiskan Natal, mantan pelatih kepala ganda putra Malaysia ini mengatakan bahwa dia akan menghadiri misa secara virtual sendiri sebelum bertemu dengan putrinya.
"Kami belum memutuskan apa pun, tetapi kami kemungkinan akan pergi untuk mencari makanan. Meskipun tahun ini berbeda dengan Natal tahun kemarin, ini tetap menjadi hari yang istimewa bagi saya," aku Paulus.
Baca Juga: Fabio Quartararo: Para Pembalap Yamaha Harus Percaya kepada Tim