Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Chief Operating Officer (COO) Madura United, Annisa Zhafarina Qosasi berbicara terkait penjualan merchandise tim.
Pada saat kompetisi dihentikan saat ini, banyak tim sepak bola Tanah Air yang menggenjot penjualan merchandisenya.
Seperti yang diketahui, tim tak bisa mencari pendapatan dari penjualan tiket karena tidak berjalannya liga.
Sehingga merchandise lah sumber utama pemasukan sebuah tim.
Namun ternyata hal ini tak berlaku bagi Madura United.
Baca Juga: Kini Menjabat sebagai Pelatih, Eks Persebaya: Lebih Enak Jadi Pemain
Dikatakan Annisa Zhafarina Qosasi selaku COO Madura United, pihaknya tidak memiliki niatan untuk meningkatkan penjualan merchandise.
Annisa tahu betul situasi saat ini sedang sulit untuk semua orang.
Maka dari itu, Anissa lebih menyarankan para pendukung Madura United lebih mementingkan pribadinya dari pada membeli merchandise seperti jersey.
"Kalau upaya naikin penjualan merchandise, kami sama sekali gak ada," kata Annisa, dilansir BolaSport.com dari Surya.
Baca Juga: Pesan Presiden Borneo FC kepada Pemainnya di Timnas U-19 Indonesia
"Karena mau gimana juga, ini waktu yang berat untuk kita semua."
"Sebaliknya, kami mengimbau semua fans Madura United untuk lebih fokus terhadap kebutuhan primer dari pada untuk beli jersey," ujarnya.
Lebih lanjut, Annisa tak menampikan bahwa memang saat ini pemasukan dari penjualan jersey sangat membantu tim.
Namun hal tersebut bukan segalanya.
Pasalnya Madura United sendiri bisa berhemat karena tidak adanya kompetisi.
"Sebenarnya merchandise kami tidak begitu hilang pendapatannya, masih banyak membantu," ucap Annisa.
Baca Juga: Klasemen Liga Italia Tahun 2020 - AC Milan Terbaik Satu Kalender, Juventus Keempat
"Juga karena kami gak ada pertandingan, jadi gak ada biaya operasional yang kita butuhkan itu juga kebantu," tuturnya.
Sementara itu, Annisa menyebut permintaan jersey Madura United tak hanya datang dari dalam negeri.
Tak sedikit permintaan datang dari Arab dan Malaysia.
"Mayoritas memang di Indonesia, tapi kalau di luar itu Arab sama Malaysia paling banyak," tutupnya.