Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan turut berkomentar perihal gelombang pemain Indonesia yang marak memilih berkarier di luar negeri.
Belakangan ini, banyak pemain yang sebelumnya memperkuat klub Liga 1 2020 memutuskan mencari peruntungan di kompetisi liga tetangga.
Hal ini dilatarbelakangi ketidakjelasan lanjutan kompetisi yang terus mengalami penundaan.
Baca Juga: Titan Agung Penyelamat Wajah Arema FC di Timnas U-19 Indonesia
Mereka yang pindah di antaranya Rivaldo Todd Ferre ( Persipura ) memperkuat Lampang FC, klub kasta kedua Liga Thailand dan Ryuji Utomo ( Persija ) bela Penang FC (Malaysia).
Salah satu anak asuhnya di Madura United Syahrian Abimanyu juga belum lama ini direkrut klub elit Johor Darul Takzim (Malaysia).
Menurut RD sapaannya, berkarier di luar negeri menjadi kesempatan emas bagi para pemain Tanah Air.
Sebab, kompetisi di sana dinilai selevel lebih tinggi dibanding di Indonesia.
"Fenomena pemain kita tahun ini lebih banyak bermain di luar, tentu karena melihat kondisi sepak bola kita sampai hari ini belum ada kejelasan, mau kapan berkompetisi?" tutur Rahmad Darmawan dikutip dari TribunJatim.com, Senin (28/12/2020).
"Kedua, dengan main di luar negeri, mereka melihat beberapa pemain di sana, lebih bisa menjaga kondisi fisiknya dengan baik, menjaga kualitasnya dengan berkompetisi. Seperti Yanto Basna, kemudian, Egy, Witan," tambahnya.
Dua alasan penting itu, dinilai mantan pelatih timnas U-23 tersebut menjadi faktor utama pemain cukup antusias berkarier di luar negeri dari edisi sebelumnya.
"Kemarin-kemarin saya lihat motivasi mereka kurang, karena mungkin gak ada contoh atau rol modelnya. Terus juga kompetisi Indonesia kemarin lancar," jelas pelatih asal Metro, Lampung tersebut.
RD juga tidak memungkiri, dengan bermain di luar negeri, akan meningkat nilai pemain itu sendiri, dari sisi pengalaman juga pandangan masyarakat pecinta sepak bola.
"Menurut saya ini juga penting, karena saya juga pernah merasakan menjadi pemain asing tahun 1992 lalu di Angkatan Malaysia, Kuala lumpur," paparnya.
Baca Juga: Main 114 Menit, Mimpi Buruk Timnas Indonesia Berpisah dengan Klub Thailand
Meniti karier di negara orang memang tidak mudah, banyak sekali rintangan dalam beradaptasi.
Ia berharap mereka yang mantap meniti karier di luar negeri serius menjalani langkah yang telah dipilih.
"Setelah di sana dan balik itu beda, ada satu hal yang berbeda, terutama di dalam pemahaman sikap seorang profesional," paparnya.
"Karena saya mengalami langsung kondisi itu dan dituntut tanggung jawab langsung, karena semua mata selalu ke pemain asing. Jadi punya tanggung jawab besar," pungkasnya.