Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Quique Setien didepak Barcelona dari kursi kepelatihan pada 17 Agustus 2020, tak lama setelah Blaugrana dipermalukan Bayern Muenchen dengan skor 2-8 pada perempat final Liga Champions musim lalu.
Sejak menukangi Barca pada 13 Januari 2020, Setien memimpin 25 laga yang terdiri dari 19 laga liga, 3 laga Liga Champions, dan 3 laga Copa del Rey.
Dari total 25 laga tersebut, pria berpaspor Spanyol ini mencatat 16 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 5 kekalahan.
Baca Juga: El Clasico Pertama, Barcelona Tundukan Real Madrid di Liga Spanyol ACB
Kendati pernah dipecat saat kepelatihannya baru berjalan selama 7 bulan, Setien mengaku tak menyesali waktunya di Camp Nou.
Eks pelatih Real Betis ini bahkan mengaku sudah bisa mengatasi kesedihannya saat didepak Blaugrana.
Dia juga mengatakan akan menggunakan pengalaman menangani raksasa Catalan sebagai pembelajaran yang berharga dan meyakini bahwa dirinya akan kembali ke Barcelona suatu saat nanti.
Baca Juga: Bukan karena Lionel Messi Sulit Diatur, tetapi Quique Setien yang Tak Becus Latih Pemain Kelas Dunia
"Saya sudah mengatasi duka yang harus saya alami atas apa yang terjadi di Barcelona," kata Setien, dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Tetapi, ini adalah kecelakaan, satu risiko yang Anda ambil sebagai bagian dari pekerjaan."
"Jika Anda berhasil hidup sedikit terisolasi dari seluruh lingkungan, yang telah saya lakukan, Anda dapat hidup dengan cara yang kurang lebih tenang."
"Saya telah mengganti ponsel, tetapi mereka (jurnalis) masih menghentikan Anda di jalan dan meminta wawancara, tetapi saya harus berusaha untuk tetap sama."
"Pengalaman (melatih Barcelona) memang luar biasa."
Baca Juga: Tuduh Lionel Messi Susah Diatur, Quique Setien Disemprot Legenda Barcelona
"Saya akui memang benar bahwa kami tidak mencapai apa yang kami inginkan dan impikan ketika saya pergi ke sana pada awalnya, tetapi semuanya cukup rumit."
"Tentu saja saya akan kembali ke Barcelona dan saya tidak menyesal sama sekali sudah pergi ke sana," ujarnya mengakhiri.