Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda Chelsea sekaligus pelatih Garuda Select III, Dennis Wise mengungkapkan alasan di balik kekalahan timnya kontra Port Vale U-18.
Garuda Select hanya meraih hasil imbang 1-1 kala melakoni laga debut di Loughborough University, Inggris.
Satu gol Garuda Select dicetak oleh Putu Dipa di babak kedua.
Baca Juga: Melvin Platje dan Brwa Nouri Bertahan di Bali United, Sang Pelatih Lontarkan Pujian
Dennis Wise mengatakan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan timnya gagal memetik poin penuh.
Menurutnya, kekompakan dan kerja sama antar lini masih menjadi persoalan utamanya.
Pemain juga kerap kehilangan bola pada momen tertentu yang membuat kesulitan menjalankan strategi.
Hal tersebut dapat mempermudah tim lawan menguasai permainan karena lebih sering memegang bola.
“Jelas sekali masih banyak yang harus diperbaiki, terutama dari segi penguasaan bola. Saya rasa para pemain masih terlalu sering kehilangan bola," ucap Dennis dikutip dari programgarudaselect.com
"Kalau menghadapi tim yang lebih baik, kita akan mendapat hukuman jika kehilangan bola di area rawan,” lanjutnya.
Selain itu, para pemain harus lebih tenang saat memegang bola ketika memasuki pertahanan lawan.
Para penyerang Garuda Select masih sering gagap yang berujung tidak maksimalnya peluang mencetak gol.
“Selain itu, kita juga harus memaksimalkan penyelesaian akhir untuk mencetak gol. Sempat ada beberapa peluang bagus lewat serangan balik, tetapi beberapa umpan dan crossing tidak maksimal, jadi, itu yang akan diperbaiki," tuturnya.
Baca Juga: Piala Dunia U-20 2021 Batal, AFC Tentukan Nasib Piala Asia U-19 dalam Dua Pekan
Meski demikian, Dennis Wise mengapresiasi penuh lini belakang Garuda Select.
Mereka mampu tampil apik dalam mengawal gawang dari serangan-serangan Port Vale.
Hanya saja, ada beberapa bek yang kerap menjatuhkan lawan di saat yang kurang diperlukan.
Pasalnya, ini bisa menjadi kesempatan tim lawan untuk memanfaatkan bola-bola mati.
"Secara keseluruhan, pemain bertahan tampil dengan baik meski kerap melakukan pelanggaran berbahaya di sekitar kotak penalti," tuturnya.
"Ini disebabkan karena para pemain terlalu bernafsu merebut bola, bahkan di momen-momen yang sebenarnya tidak perlu."
"Ada kalanya mereka bisa tetap membiarkan lawan menguasai bola. Tetapi harus dipastikan jangan sampai kebobolan dan mengirim lawan kembali ke areanya," ujar Wise.