Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemerintah resmi memberlakukan pembatasan kedatangan warga negara asing ke Indonesia.
Hal ini menyusul munculnya varian baru virus corona yang merebak di Eropa.
Aturan ini mulai berlaku pada 1 Januari hingga 14 Januari 2021.
Menanggapi kebijakan tersebut, manajemen Arema FC akan mendukung penuh langkah pemerintah.
“Saya sangat setuju,” kata Ruddy Widodo, Manajer Umum Arema FC, seperti dikutip Bolasport.com dari Kompas.com.
Baca Juga: Ketimbang Berlari, Hal Ini yang Bikin Andritany Ardhiyasa Pilih Olah Raga Lain
Hanya, Ruddy berharap agar pemerintah tak menutup mata soal nasib sepak bola Indonesia yang hingga saat ini belum menemui titik terang.
Liga 1 dan Liga 2 2020 tengah mati suri karena tak kunjung ada kepastian kapan kompetisi digelar lagi setelah terhenti sejak Maret lalu.
“Kalau rembukan soal sepak bola, kembali harus menggunakan bahasa bola. Namun, sektor kesehatan tetap nomor 1. Jangan dilupakan sektor kesehatan dan sektor keamanan, seperti itu,” ucapnya.
“Tujuannya untuk menahan virus COVID-19 yang baru, ya setuju. Namun, sepak bola tetap harus dipikirkan,” imbuh Ruddy.
Baca Juga: Sepekan Dilatih Shin Tae-yong, Timnas Indonesia Alami Peningkatan Fisik
Saat ini beberapa pemain asing Arema FC masih berada di luar negeri.
Apabila nanti kompetisi direstui bergulir lagi pada Februari, maka para pemain Singo Edan dipastikan datang terlambat karena kebijakan tersebut.
Ruddy Widodo mengatakan kerugian tersebut tidak akan menjadi masalah.
Persoalan utama klub saat ini adalah penghentian kompetisi yang tanpa kejelasan.
Untuk itu, dia meminta agar kegiatan sepak bola atau olahraga apapun dapat segera diizinkan berjalan.
Pasalnya, tak sedikit pelaku sepak bola yang terus mengalami kerugian akibat nihil pertandingan.
“Industri sepak bola jangan sampai mandek,” ucap petinggi klub asal Madiun tersebut.
“Kalau kembali pada larangan pemerintah, saya sangat setuju. Tujuannya untuk meminimalisir penyebaran virus,” imbuhnya.