Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain asing Arema FC, Bruno Smith kemungkinan tidak bisa kembali ke Malang dalam waktu terdekat.
Sebab, Pemerintah Indonesia telah resmi memberlakukan pembatasan kedatangan warga negara asing.
Aturan tersebut terbit menyusul munculnya varian mutasi baru virus corona yang menyebar di Eropa.
Baca Juga: Badan Intelijen Kepolisian Masih Pelajari Permohonan Izin Kompetisi dari PSSI
Kebijakan ini nantikan mulai diberlakukan pada 1 Januari hingga 14 Januari 2021.
Keputusan tersebut diprediksi akan memberikan kerugian dalam domain sepak bola Tanah Air.
Menurut rencana, lanjutan Liga 1 2020 akan bergulir kembali Febuari mendatang.
Dengan begitu, para pemain asing Liga 1 yang kini berada di negaranya masing-masing bakal kesulitan masuk ke Indonesia, termasuk pemain Arema FC, Bruno Smith.
Apalagi pemain posisi playmaker yang saat ini berada di Brasil itu belum memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS).
Beruntungnya, agenda latihan Arema FC tanggal 4 Januari batal digelar.
Bruno Smith masih berkesempatan gabung latihan tim asal digelar setelah tanggal 14 Januari atau batas aturan pemerintah soal larangan WNA masuk ke Indonesia.
"Bruno Smith karena dia belum punya KITAS mungkin dia baru akan kembali tanggal 15 setelah aturan itu dicabut," ucap General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, Rabu (30/12/2020).
"Itupun kalau tim kembali latihan sebelum tanggal 14. Jadi kalau tim latihan antara tanggal 1-14 Januari berarti dia baru bisa gabung setelah tanggal itu," imbuhnya.
Baca Juga: Arema FC Dukung Larangan WNA Masuk Indonesia, asal Sepak Bola Dipikirkan
Tak hanya Bruno Smith, pelatih kiper Arema FC Felipe Americo juga berpeluang bernasib serupa.
Felipe sejatinya ada kans pulang lebih cepat karena mengantongi KITAS.
Namun, mengingat ketatnya aturan larangan masuk WNA, bukan tidak mungkin Felipe terpaksa bertahan lebih lama di negaranya.
"Untuk Felipe mungkin dia bisa kembali karena punya KITAS. Kalaupun tetap tidak bisa meskipun punya KITAS, berarti dua orang ini balik setelah tanggal 14 Januari," ucap Ruddy.
Lebih lanjut, Ruddy mengakui enggan terlalu mempersalahkan anggotanya telat bergabung.
Menurutnya, langkah pemerintah menutup akses WNA sudah sangat tepat.
Hanya saja, dirinya berharap pemerintah juga sedianya memperhatikan kegiatan sepak bola maupun olah raga lain.
“Tidak masalah, tapi yang terpenting sepak bola ini terselamatkan. Jangan mandek total seperti ini kan kasihan,” pungkasnya.