Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Lionel Messi siap mengucapkan selamat tinggal kepada 2020, tahun yang mungkin berjalan kurang baik buatnya.
Virus corona menghadirkan sejarah buruk buat umat manusia pada 2020.
Sejumlah liga Eropa terpaksa mengalami penundaan akibat serangan virus yang berawal dari Wuhan tersebut.
Terlepas dari teror Covid-19, tahun ini juga menjadi momen kelam buat karier Lionel Messi.
Banyak drama dan hal buruk yang dialami sang superstar Barcelona dalam 12 bulan terakhir.
Apa sajakah itu?
Baca Juga: VIDEO - Gesture Frustrasi Messi Setelah Barcelona Gagal Menang di Kandang
PEMBANTAIAN DI LISBON
Tragedi harus dialami Barcelona sewaktu jumpa Bayern Muenchen pada perempat final Liga Champions di Estadio da Luz, Lisbon.
Blaugrana secara mengejutkan dibantai oleh raksasa Jerman dengan skor 2-8.
Messi pun tak mampu berbuat banyak dalam laga tersebut karena penjagaan ketat dari barisan bertahan Bayern.
Dia tercatat tiga kali kehilangan bola, jumlah terbanyak di skuad Barcelona.
Pertandingan sendiri digelar dalam format satu leg karena imbas dari penundaan kompetisi akibat virus corona.
Alhasil, tak ada kesempatan bagi Messi cs buat melakukan comeback.
DRAMA DI INTERNAL BARCELONA
Tragedi di Lisbon semakin memperuncing hubungan buruk antara Messi dan Quique Setien selaku pelatih Barcelona.
Sempat muncul kabar yang menyebut Messi meminta manajemen klub agar memecat si pelatih karena dianggap kurang kompeten.
Benar saja. Beberapa hari pasca-dibantai Bayern, Setien didepak oleh Barcelona.
Messi juga sempat diberitakan tak akur dengan Eder Sarabia yang kala itu menjabat sebagai asisten pelatih.
Sebulan setelah Setien pergi, Sarabia ikut meninggalkan Camp Nou.
DIMUSUHI TEMAN SENDIRI
Masalah internal Messi di Barcelona bukan cuma dengan pelatih, melainkan juga dengan rekan setim.
Menurut laporan Diario Gol, Messi membuat ruang ganti Barcelona memanas karena diam-diam melakukan negosiasi dan menolak rencana klub untuk melakukan pemotongan gaji.
Para pemain Barcelona disebut tidak sedang dengan cara Si Kutu yang diam-diam melakukan negosiasi.
Barcelona sendiri telah mengajukan proposal pemotongan gaji untuk kali kedua demi menyelamatkan kondisi finansial mereka akibat pandemi.
Baca Juga: Ukir Rekor Tripoin, Milwaukee Bucks Padamkan Perlawanan Miami Heat
SERANGAN MANTAN AGEN ANTOINE GRIEZMANN
Drama lainnya datang dari mantan agen Antoine Griezmann, Eric Olhats.
Dia mengklaim bahwa Messi tak memberi sambutan baik saat bekas kliennya gabung ke Barcelona.
Hal itulah yang diyakini menjadi penyebab Griezmann sulit tampil maksimal di Camp Nou.
Kesal selalu dijadikan kambing hitam, Messi pun 'curhat' ketika bersua wartawan di Bandara El Prat.
"Saya bosan selalu menjadi masalah dengan semua hal yang terjadi di klub ini," ujar Messi.
Tak pelak, pernyataan sang megabintang langsung jadi headline di berbagai media olahraga.
MAU MINGGAT DARI BARCELONA
Messi menciptakan kehebohan pada bursa transfer musim panas setelah berupaya meninggalkan Barcelona.
Namun, langkah La Pulga terjegal oleh klausul pelepasan senilai 700 juta euro atau Rp 12,1 triliun.
Dia mengira klausul tersebut tidak berlaku dan dirinya bisa pergi secara gratis.
Akan tetapi, pihak klub dan Liga Spanyol menyatakan release clause Messi masih valid.
Tak mau masalah merembet ke jalur hukum, Messi pun memutuskan bertahan hingga kontraknya selesai pada 2021.
“Itu (keinginan untuk meninggalkan Barcelona) tidak datang setelah hasil Liga Champions melawan Bayern. Tidak. Saya sudah memikirkan untuk pergi sejak lama," kata Messi.