Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sudah dua tahun berlalu sejak rencana duel penyatuan gelar kelas berat Anthony Joshua vs Deontay Wilder pada 2018 dinyatakan batal.
Dikutip BolaSport.com dari World Boxing News, duel Anthony Joshua dan Deontay Wilder pernah di ambang kata sepakat untuk digelar.
Akan tetapi pertarungan untuk gelar juara sejati alias unanimous decision kelas berat itu urung digelar.
Seperti diketahui, Joshua berstatus juara dunia kelas berat WBO, WBA, IBF, dan IBO. Sementara Wilder saat itu merupakan juara dunia WBC
Baca Juga: Jorge Lorenzo Tak Punya Motivasi Saat Jadi Test Rider untuk Tim Yamaha
Manajer Deontay Wilder, Shelly Finkel, membeberkan penyebab kegagalan rencana pertarungan kliennya dengan Anthony Joshua.
Wilder sebenarnya sudah bersiap untuk menandatangani kontrak pertarungan melawan Joshua.
Wilder saat itu juga rela menerima bayaran lebih sedikit daripada Joshua yang berada di atas angin karena koleksi gelar yang lebih banyak.
Namun, pihak Joshua tiba-tiba membatalkan rencana awal karena permintaan untuk laga wajib melawan penantang gelar dari WBA.
Baca Juga: Alasan Pelatih Khabib Nurmagomedov Lebih Jagokan Conor McGregor daripada Dustin Poirier di UFC 257
Promotor Anthony Joshua, Eddie Hearn, mengatakan WBA menginginkan pertarungan wajib melawan Alexander Povetkin.
Joshua pada akhirnya bertanding dengan Povetkin sementara Wilder justru menerima tantangan dari petinju jawara lainnya, Tyson Fury.
Melihat kembali kegagalan negosiasi mereka, Finkel menilai bahwa keinginan pihak Joshua untuk menerima permintaan dari WBA sebagai masalah utama.
Finkel bahkan menilai Joshua sebenarnya tidak menginginkan laga melawan Wilder.
Baca Juga: Tujuan KTM pada MotoGP 2021, Raih Gelar Juara Dunia
"Organisasi melihat laga penyatuan gelar berada di atas pertarungan wajib," kata Finkel.
"Jika Anda meminta pengecualian untuk pertarungan sebesar ini, saya akan sangat meragukan mereka (WBA) tidak memberi izin."
"Jadi jika Anthony Joshua dan Eddie Hearn menginginkan pertarungan ini, daripada berkata WBA menekan mereka, mereka bisa saja meminta pengecualian."
"Kemungkinan besar, WBA akan memberikannya. Ini tidak akan menjadi masalah. Faktanya mereka tidak pernah memintanya," katanya melanjutkan.
Baca Juga: Pol Espargaro Dinilai Bakal Kesulitan Beradaptasi dengan Motor Honda
Anthony Joshua kemudian berhasil mempertahankan seluruh gelarnya meski sempat menelan kekalahan mengejutkan dari Andy Ruiz Jr.
Sementara Deontay Wilder justru kehilangan gelarnya setelah tumbang dalam laga ulang kontra Tyson Fury pada Februari silam.
Wilder pun terancam hanya menjadi penonton ketika laga penyatuan gelar untuk titel juara sejati kelas berat dilangsungkan tahun depan.
Joshua dan Fury dikabarkan telah menemukan kesepakatan verbal untuk pertandingan unifikasi pada 2021.
Baca Juga: Valentino Rossi Masih Jadi Panutan Pembalap Baru walau Melempem pada MotoGP 2020