Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bukan Borneo FC, Ini Tim Terburuk yang Pernah Dilatih Fabio Lopez

By Hugo Hardianto Wijaya - Sabtu, 2 Januari 2021 | 15:00 WIB
Mantan pelatih Borneo FC, Fabio Lopez. (TRIBUN KALTIM)

BOLASPORT.COM - Mantan pelatih Borneo FC, Fabio Lopez, menceritakan pengalaman melatih di Vietnam yang menjadi karier terburuk sepanjang hidupnya.

Nama pelatih asal Italia, Fabio Lopez, pernah menghiasi panggung sepakbola Indonesia.

Pelatih yang mengantongi lisensi Pro UEFA itu pernah menjadi pelatih PSMS Medan pada 2012 dan mengasuh Borneo FC dalam gelaran Piala Presiden 2019.

Fabio Lopez sempat mendapatkan pengalaman pahit kala menangani Pesut Etam pada awal 2019 silam.

Baca Juga: Jadi Pahlawan Kemenangan Man United, Bruno Fernandes Samai Rekor Robin van Persie

Dirinya dipecat sebelum Liga 1 2019 resmi bergulir karena hasil buruk yang didapatkan saat mengikuti Piala Presiden 2019.

Di bawah asuhan Fabio Lopez, Borneo FC harus menjadi juru kunci Grup D di bawah Persija Jakarta, Madura United, dan PSS Sleman.

Skuad Pesut Etam mengemas tiga kekalahan, dengan salah satunya dipencudangi Macan Kemayoran dengan skor 0-5.

Lopez pun dipecat oleh manajemen setelah empat bulan bergabung bersama Borneo FC.

Baca Juga: Chelsea Vs Manchester City - Pep Guardiola Dapat Kabar Buruk, 5 Pemain Absen karena COVID-19

Ternyata, pengalaman pahit itu bukan menjadi karier terburuk yang pernah dilakoni pelatih 47 tahun itu.

Baru-baru ini, kepada media Italia Tutto Mercato, Fabio Lopez bercerita bahwa karier terburuknya terjadi saat dirinya melatih klub asal Vietnam, Than Hoa FC.

Lopez memang melanjutkan karier di Vietnam pada awal musim 2020 setelah hampir satu tahun tidak melatih klub mana pun.

Di Than Hoa FC, Lopez juga tidak memiliki masa karier yang panjang karena hanya bertahan dari Maret hingga Juli 2020 dan memimpin di tiga pertandingan saja.

Baca Juga: Mantan Pembalap Nasional, Alex Asmasoebrata Wafat

BORNEOFC.ID
Fabio Lopez, mantan pelatih Borneo FC.

"Sangat tidak mungkin bekerja di sana. Presiden klub ingin mengatur semuanya sendiri," jelas Lopez dilansir Bolasport.com dari Tutto Mercato.

"Presiden menentukan pemain yang dipanggil, pemain yang turun ke lapangan, bahkan waktu latihan."

"Pernah sekali saya mengadakan latihan Sabtu pagi untuk pertandingan hari Minggu, tapi Presiden merasa kurang dan meminta kami berlatih lagi sorenya," tutur Lopez.

Saking kesalnya, Lopez sampai-sampai menyuruh sang Presiden untuk menjadi pelatih bagi klubnya sendiri.

Baca Juga: Yang Penting Man United Menang, Bruno Fernandes Tak Peduli Cibiran Hanya Bisa Cetak Gol dari Penalti

Hal itu disampaikan Lopez dalam pertandingan ketiga piala liga yang dijalani oleh timnya.

"Situasi sedang tidak bagus saat turun minum. Dia (Presiden klub) datang ke ruang ganti karena dia ingin menasihati para pemain."

"Saya memberi dia kertas yang bertuliskan 'Kau bisa jadi pelatih'. Setelah itu saya pergi," kata Lopez.

Secarik kertas itu pun menjadi akhir kisah Fabio Lopez melatih klub di Vietnam.

Dia pun memutuskan untuk kembali ke negara asalnya, Italia, sambil memikirkan rencana selanjutnya.

"Saya pergi. Sangat tidak mungkin menjadi pelatih di sana, pengalaman terburuk dalam karier saya," tandasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P