Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jorge Lorenzo yang Pilu Selama Jadi Rekan Marc Marquez di Repsol Honda

By Agung Kurniawan - Minggu, 3 Januari 2021 | 12:00 WIB
Test rider Yamaha, Jorge Lorenzo. (instagram.com/jorgelorenzo99)

BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, mengungkapkan penyesalannya selama menjadi rekan satu tim Marc Marquez di Repsol Honda pada 2019.

Jorge Lorenzo pernah mengalami periode terkelam dalam karier profesionalnya sebagai seorang pembalap di kelas utama MotoGP saat dia mengaspal untuk tim sekelas Repsol Honda.

Alih-alih tampil trengginas bersama salah satu tim elit MotoGP tersebut, Jorge Lorenzo justru menunjukkan performa yang mengecewakan sepanjang musim 2019.

Harapan para petinggi Repsol Honda untuk melihat matahari kembar tidak bisa terwujud lantaran Jorge Lorenzo tak kuasa menandingi kecepatan rekannya yakni Marc Marquez.

Baca Juga: Andrea Dovizioso Sebut Casey Stoner adalah Rival yang Paling Berbakat

Berbeda dari Por Fuera, Marc Marquez menunjukkan penampilan yang perkasa sepanjang gelaran MotoGP 2019 dengan menorehkan total 18 podium dengan 12 kemenangan.

Di sisi lain, performa Jorge Lorenzo terus menurun sejak mengalami kecelakan fatal yang membuat punggungnya cedera pada sesi latihan bebas di Sirkuit Assen, Belanda.

Dalam sebuah wawancara, pria asal Spanyol tersebut tidak segan untuk mengungkapkan sebuah penyesalannya selama membela Repsol Honda dan menjadi rekan setim Marc Marquez.

Jorge Lorenzo tak kuasa menyembunyikan rasa sedihnya karena ambisinya untuk menjadi pembalap pertama yang menang dengan tiga motor berbeda kandas.

Baca Juga: Kondisi Bos Tim Gresini yang Positif Covid-19 Dilaporkan Sudah Membaik

"Salah satu impian dari setiap pembalap adalah mengaspal bersama Honda setidaknya sekali seumur hidup," kata Jorge Lorenzo, dilansir BolaSport.com dari The Race.

"Saya beruntung bahwa dalam tiga pekan saya bisa memiliki kesempatan apa yang tidak bisa dilakukan pembalap lain dalam sejarah dengan menang di atas tiga motor berbeda," imbuhnya.

Hal lain yang membuat pria berusia 33 tahun itu menyesal adalah dirinya tidak bisa beradaptasi dengan baik saat melaju di atas motor RC213V yang dikenal sangat ganas.

"Tapi ada yang salah dengan cedera skafoid saya, dan motor versi 2019 yang memang sulit dikendarai," ucap juara dunia tiga kali kelas MotoGP tersebut.

Selain itu, Jorge Lorenzo juga tidak menampik cedera punggung yang dia alami turut menjadi salah satu faktor terbesar yang membuatnya kian sulit untuk tampil kompetitif.

"Saya tidak pernah kompetitif lagi, saya tidak pernah meraih hasil bagus terutama cedera di Assen membantu saya untuk membuat sebuah keputusan," ucap Jorge Lorenzo.

"Tanpa cedera itu mungkin saya bertahan dan mencoba musim berikutnya, namun itu telah banyak mengubah cara berpikir saya dan pensiun menjadi pemikiran yang nyata," ujarnya.

Baca Juga: 'Anda Harus Memperhatikan Franco Morbidelli'

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P