Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Madura United resmi membubarkan tim pada akhir Desember 2020 akibat tak jelasnya kompetisi sepak bola di Indonesia.
Kabar ini diungkapkan langsung oleh Achsanul Qosasi selaku Presiden Madura United.
Tepatnya pada tanggal 28 Desember 2020, melalui akun instagram pribadi, Achsanul memberikan informasi bahwa tim Madura United resmi dibubarkan.
Setelah dibubarkan, kini Madura United memilih fokus untuk pembenahan administrasi dan infrastuktur.
Semua dilakukan demi memenuhi syarat dari AFC dan FIFA.
Baca Juga: Peningkatan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi dkk Bakal Dievaluasi di Leg Asia
"Pemain kami bubarkan, kini saatnya klub melakukan pembenahan, dengan membenahi administrasi dan infrastruktur yang menjadi syarat dari AFC dan FIFA," tulis Achsanul dalam akun instragram pribadinya.
"Kami tidak ingin larut dalam pandemi ini, ketidakjelasan ini sulit diungkap untuk sekedar berharap," sambungnya.
Menanggapi hal ini, Arema FC pun ikut berikan komentarnya.
Diwakili oleh Ruddy Widodo sebagai General Manajer Arema FC menyebut tak ada masalah dengan langkah yang diambil oleh Madura United.
Baca Juga: Sempat Robek Gawang Liverpool, Eks Persebaya Ini Hilang di Vietnam
Dalam hal ini Ruddy menilai bahwa kemungkinan kontrak para pemain Madura United sebagian besar berakhir tahun 2020.
Akibat tak jelasnya kompetisi, maka akan terlalu berisiko bagi sebuah tim memperpanjang kontrak pemain.
Terlebih saat ini pemasukan tim juga berkurang drastis.
"Tidak apa-apa, tidak masalah," ucap Ruddy, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
"Mungkin kontraknya pemain Madura United habis di Desember, karena belum ada kepastian, ya untuk apa (diperbarui)," imbuh Ruddy.
Baca Juga: 3 Pemain Liga 1 2020 di Klub Liga Malaysia, 2 Nama Pilar Timnas
Lebih lanjut, Ruddy menyebut bahwa apa yang terjadi pada Madura United tak akan terjadi jika PSSI bisa berikan kepastian terkait kelanjutan kompetisi.
Pasalnya dengan kepastian tersebut maka tim bisa menentukan apa yang akan dilakukan.
Ruddy juga menambahkan bahwa keputusan Madura United bubarkan tim sudah benar.
Berbeda cerita jika yang dibubarkan adalah klubnya.
"Kalau sudah ada kepastian, pasti akan ada perpanjangan kontrak untuk pemain yang bagus, yang kurang bagus dievaluasi," ucap Ruddy.
"Ya kalau tidak ada kepastian apa-apa, ibaratnya membayar gaji sign fee terus tidak ngapa-ngapain kan juga rugi,
"Ya yang benar memang itu, yang dibubarkan timnya bukan klubnya," tuturnya.