Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Resmi Pelatih Terburuk Chelsea Era Abramovich, Frank Lampard Tak Khawatir Dipecat

By Beri Bagja - Senin, 4 Januari 2021 | 12:00 WIB
Ekspresi pelatih Chelsea, Frank Lampard. (DEADLINEDAY LIVE)

BOLASPORT.COM - Frank Lampard berada dalam sorotan tajam setelah Chelsea menyerah di tangan Manchester City dalam lanjutan Liga Inggris.

Chelsea dikalahkan Manchester City 1-3 pada pekan ke-17 Liga Inggris di Stamford Bridge, Minggu (3/1/2021).

Sebiji gol Callum Hudson-Odoi sebatas penghiburan bagi Chelsea setelah City mencetak 3 butir lewat aksi Ilkay Guendogan, Phil Foden, dan Kevin de Bruyne.

Kekalahan ini membuat The Blues terbenam ke peringkat 8 klasemen.

Di semua ajang, N'Golo Kante dkk cuma menang sekali dalam 7 partai terakhir.

Akibatnya, ancaman pemecatan menghantui Frank Lampard.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Man City Menang 3-1 atas Chelsea Meski Loyo di Babak Kedua

Dua hal menjadi alasan.

Pertama, investasi 200 juta pounds lebih di musim panas lalu seakan tak sebanding dengan posisi mereka di klasemen saat ini.

Kedua, data di Prime Video Sport menunjukkan Lampard resmi menjadi pelatih dengan rasio poin terburuk di Chelsea selama rezim kepemilikan Roman Abramovich.

Dalam 55 pertandingan di Premier League, eks gelandang jagoan The Blues dan timnas Inggris itu hanya mengemas rataan 1,67 poin per gim.

Jumlah terendah sejak Abramovich berkuasa di Stamford Bridge mulai 2003.

TWITTER.COM/THEEUROPEANLAD
Terdapat momen perkelahian antara pelatih Tottenham Hotspur, Jose Moruinho dan pelatih Chelsea, Frank Lampard saat kedua tim bertemu di babak 16 besar Piala Liga Inggris, Rabu (30/9/2020) dini hari WIB.

Sebagai komparasi, pendahulu yang digantikan Lampard posisinya, Maurizio Sarri, mencatat 1,89 angka per partai dari 38 pertandingan.

Adapun posisi terbaik ditempati Avram Grant dengan rasio terbaik 2,31 angka per laga setelah 32 pertandingan.

Baca Juga: Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Inggris - Loyo sejak Desember, Chelsea Dipepet Arsenal

Diikuti oleh Jose Mourinho dengan 2,19 poin tiap partai dari 212 laga.

Terkait hal ini, Lampard tidak khawatir dengan ancaman pemecatan yang menghampirinya, setidaknya untuk sekarang.

"Saya tidak bisa menjawab tentang kontrak, berapa lama lagi, dan kesulitan mendapat hasil. Saya hanya berbicara kepada tim setelah pertandingan mengenai bagaimana saya memperkirakan periode sulit ini," katanya.

"Saya tahu hal ini tidak akan mudah. Saya sudah biasa merasakan tekanan seperti itu."

"Satu-satunya yang memberi tekanan kepada diri saya adalah saya sendiri," ujarnya lagi.

Lampard beralibi kemunduran yang dialami Chelsea adalah bagian tantangan dari tim yang masih dalam tahap membangun kekuatan. 

"Kenyataannya adalah banyak pemain kami yang datang masih muda, baru, terkena cedera, dan tak pernah bermain bersama," kata Lampard.

"Saya belum bisa memainkan Hakim Ziyech, Christian Pulisic, atau Timo Werner dalam tim yang sama," imbuhnya.

Lampard juga menyatakan status kandidat juara yang dilabelkan kepada Chelsea selepas menduduki puncak klasemen sebulan lalu tidak valid.

"Hal itu tidak nyata. Segala hal yang sedang dibangun itu butuh waktu dan pengorbanan. Kita tahu cerita tentang Man City dan Liverpool," ucap dia lagi, dikutip BolaSport.com dari Goal.com.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P