Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Habis Juara MotoGP, Suzuki Terancam Kehilangan Manajer yang Diincar Tim F1

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 7 Januari 2021 | 05:45 WIB
Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio (kiri), merayakan gelar juara dunia yang diraih pembalapnya, Joan Mir (kanan), setelah balapan MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, 15 November 2020. (WWW.SUZUKI-RACING.COM)

BOLASPORT.COM - Suzuki terancam ditinggalkan manajer tim mereka, Davide Brivio, yang tengah masuk radar tim Formula 1, Alpine.

Suzuki baru saja mengakhiri paceklik gelar selama 20 tahun pada ajang MotoGP setelah Joan Mir menjadi juara pada musim 2020.

Tak cukup sampai di situ, Suzuki Ecstar juga merebut gelar juara pada kategori tim MotoGP 2020 berkat performa kuat kedua pembalap mereka.

Kesuksesan Suzuki tidak terlepas dari tangan dingin Davide Brivio.

Baca Juga: Joan Mir Ungkap Momen Kunci Keberhasilannya Rebut Gelar Juara MotoGP 2020

Sejak menahkodai tim pabrikan Suzuki pada 2013, Davide Brivio secara bertahap berhasil mengubah pasukan Hamamatsu menjadi tim papan atas di MotoGP.

Namun begitu, Suzuki berpotensi kehilangan sosok vital di tim pabrikan mereka tersebut.

Nama Davide Brivio masuk dalam rumor restrukturasi di tim Alpine.

Sebagai informasi, Alpine merupakan rebranding dari tim balap Renault di F1 per 2021. Renault sendiri merupakan induk perusahaan Alpine.

Baca Juga: Valentino Rossi: Jangan Sampai Yamaha Gaspol di Awal tetapi Kendor di Akhir Lagi

Rumor restrukturasi muncul setelah Kepala Tim Renault, Cyrill Abiteboul, disebut bakal mengisi jabatan senior di pabrikan Alpine.

Posisi Cyrill Abiteboul di tim balap asal Prancis itu akan digantikan Marcin Budkowski yang kini menjadi direktur eksekutif tim.

Adapun, seperti dilansir BolaSport.com dari Motorsport, Davide Brivio dikaitkan dengan posisi setara CEO untuk mengawasi aktivitas yang lebih luas di tim Alpine.

Brivio merupakan sosok yang tidak asing bagi CEO Renault, Luca de Meo. Keduanya pernah terlibat dalam kerja sama di MotoGP pada 2007-2010.

Baca Juga: Sebastian Vettel Tak Keberatan Bantu Putra Schumi, tetapi...

Brivio kala itu menjadi manajer tim pabrikan Yamaha sementara De Meo adalah kepala pemasaran FIAT yang menjadi sponsor utama pabrikan garpu tala.

Brivio memang memiliki karier yang panjang di dunia balap. Reputasinya pun sudah terbukti.

Pria asal Italia itu bergabung dengan Yamaha di ajang World Superbike pada 1990 sebelum ikut merapat ke MotoGP pada 2002.

Brivio dianggap berperan besar menarik Valentino Rossi ke Yamaha pada 2004 yang terbayarkan dengan raihan empat gelar juara MotoGP.

Baca Juga: Jean Todt Puji Etos Kerja dan Semangat Kerjasama Tim Lewis Hamilton

Sempat menjadi staf pribadi Valentino Rossi, Davide Brivio kembali menangani tim balap setelah direkrut oleh Suzuki yang merencanakan comeback ke MotoGP.

Brivio sukses menyatukan tiga kultur berbeda (Jepang-Italia-Spanyol) sehingga membuat tim pabrikan Suzuki terlihat solid meski memiliki personel yang relatif lebih sedikit.

Tangan dingin Brivio diharapkan dapat membantu Alpine mencapai target tinggi di F1 yaitu kembali rutin bersaing untuk posisi podium dan kemenangan.

Alpine akan diperkuat oleh Esteban Ocon serta pembalap veteran, Fernando Alonso, pada musim 2021.

Baca Juga: Pujian untuk Yuki Tsunoda, Pembalap F1 Pertama dari Jepang Sejak 2014

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P