Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kepindahan Davide Brivio ke tim Alpine di Formula 1 rupanya juga tidak disangka oleh Kepala Proyek Suzuki Ecstar, Shinichi Sahara.
Kabar mengejutkan datang dari garasi Suzuki Ecstar ketika Davide Brivio yang menjadi manajer tim mereka dikaitkan dengan tim Alpine di F1.
Seperti dilansir dari Motorsport, Davide Brivio diproyeksikan untuk posisi setara CEO di tim balap yang sebelumnya bernama Renault tersebut.
Kabar kepindahan Brivio ke ajang balap lain tidak diduga karena kesuksesan yang baru saja dia raih bersama Suzuki di MotoGP.
Baca Juga: Danilo Petrucci: Apakah KTM Lebih Baik daripada Ducati?
Menahkodai tim pabrikan Suzuki sejak merencanakan comeback di MotoGP pada 2013, Brivio akhirnya merayakan pesta juara melalui trofi yang diraih Joan Mir.
Torehan gelar juara dunia yang dipersembahkan Mir mengakhiri paceklik gelar Suzuki di kelas premier MotoGP selama dua dekade.
Suzuki juga meraih kesuksesan ganda dengan menjadi juara pada kategori tim. Pesta juara Suzuki semakin meriah karena bertepatan dengan hari jadi ke-100 pabrikan mereka.
Namun begitu, tak sampai dua bulan setelah perayaan tersebut, Suzuki harus rela ditinggal salah satu sosok vital di tim mereka.
Baca Juga: Presiden FIA Tak Harapkan F1 Musim 2021 Bisa Berjalan Normal
Kabar kepindahan Davide Brivio dari tim akhirnya dibenarkan Suzuki Ecstar melalui pernyataan resmi pada Kamis (7/1/2021).
Shinichi Sahara selaku kepala proyek tim mengaku terkejut dengan kepindahan pria yang pernah menjadi manajer tim Yamaha dan staf pribadi Valentino Rossi itu.
"Sejujurnya, ini adalah kabar mengejutkan bagi kami terkait kepindahan Davide dari Suzuki Ecstar," tutur Sahara.
"Ini seperti salah satu bagian dari diri saya diambil, karena kami selalu berdiskusi tentang cara mengembangkan tim dan motor, kami pun telah bekerja bersama dalam waktu lama."
Baca Juga: Bos Petronas Yamaha SRT Minta Jangan Remehkan Franco Morbidelli Lagi
Menemukan sosok pengganti Brivio menjadi pekerjaan rumah Suzuki di tengah usaha mereka menjaga momentum juara di MotoGP.
"Sekarang kami mencoba menemukan cara terbaik untuk menutupi hilangnya Davide," ujar Sahara melanjutkan.
"Beruntung, dalam sebagian besar kasus, saya memiliki pola pikir yang sama seperti dia, karena itu tidak begitu sulit untuk menjaga jalur yang harus kami tempuh sebagai tim."
"Kami ingin mendoakan yang terbaik bagi dia pada masa mendatang," tukasnya.
Baca Juga: Joan Mir Sudah 'Ngidam' Kalahkan Marc Marquez dalam Kondisi Terbaik
Davide Brivio memiliki karier yang panjang di dunia balap. Reputasinya pun sudah terbukti.
Pria asal Italia itu bergabung dengan Yamaha di ajang World Superbike pada 1990 sebelum ikut merapat ke MotoGP pada 2002.
Brivio dianggap berperan besar menarik Valentino Rossi ke Yamaha pada 2004 yang terbayarkan dengan raihan empat gelar juara MotoGP.
Sempat menjadi staf pribadi Rossi, Davide Brivio kembali menangani tim balap setelah direkrut oleh Suzuki yang merencanakan comeback ke MotoGP.
Tangan dingin Brivio diharapkan dapat membantu Alpine mencapai target tinggi di F1 yaitu kembali rutin bersaing untuk posisi podium dan kemenangan.
Alpine akan diperkuat oleh Esteban Ocon serta pembalap veteran, Fernando Alonso, pada musim 2021.
Baca Juga: Joan Mir Ungkap Momen Kunci Keberhasilannya Rebut Gelar Juara MotoGP 2020