Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Eksekusi bola mati merupakan materi latihan yang paling sering ditekankan dalam program Garuda Select III.
Para pemain dituntut untuk bisa menguasai sebagai bekal menjadi pesepakbola profesional.
Rafli Asrul dkk mendapatkan simulasi untuk ditempatkan pada simulasi bola mati dalam skenario yang berbeda.
Baca Juga: Musim Depan, PSS Sleman Tidak Terlalu Aktif Berburu Pemain
Mulai dari tendangan sudut baik itu saat bertahan maupun menyerang, hingga situasi tendangan bebas.
Posisinya pun beragam, mulai dari tengah, kanan, dan kiri, lagi-lagi disesuaikan dengan situasi apakah sedang bertahan atau menyerang.
Setiap pemain juga diberi dokumen dan gambar panduan untuk membantu mereka mengingat di titik mana saja mereka harus berdiri, dan ke mana saja harus bergerak
Bagi sebagian besar pemain materi bola mati menjadi wawasan baru yang sangat bermanfaat.
Beberapa pemain mengaku belum pernah mendapakan materi latihan tersebut saat di Indonesia.
"Ini berbeda dengan apa yang saya dapatkan di Indonesia. Di sini, variasinya lebih banyak dan setiap pemain punya tanggung jawab terhadap posisinya saat set-piece," kata Ridho Syuhada yang berposisi sebagai gelandang.
"Pandangan harus luas untuk mengawasi pergerakan lawan dan memanfaatkan celah kalau mereka lengah," imbuhnya.
Baca Juga: Pencetak Gol Perdana Garuda Select Tumbang, Kini Jalani Rehabilitasi
Hal senada disampaikan pencetak gol pertama Garuda Select III yakni, I Putu Dipta Yoga.
Gol yang ia lesatkan ke gawang Port Vale U-18 juga berawal dari situasi bola mati.
Umpan silang dari Frezy Al-hudaifi gagal diantisipasi kiper lawan hingga membuat Dipa mampu memanfaatkannya menjadi gol.
Menurut Dipa, latihan tersebut membuatnya lebih tahu apa yang seharusnya dilakukan saat situasi bola mati.
"Di mana posisi kita dan ke mana harus lari juga diarahkan oleh tim pelatih. Gol vs Port Vale juga hasil dari tendangan bebas," kata Dipa.