Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, menilai pembalap musim pertama alias rookie yang memulai karier mereka bersama tim Yamaha lebih beruntung ketimbang di skuadnya.
Sebab, menurut Paolo Ciabatti, dibanding Yamaha, menjadi rookie di Ducati lebih susah.
Hal ini sudah dibuktikan oleh pembalap Italia, Francesco Bagnaia, yang mulai tampil di kelas MotoGP pada musim 2019, berbarengan dengan Fabio Quartararo (Prancis)
Berbeda dengan Quartararo yang langsung mencuri atensi bersama tim Petronas Yamaha SRT, Bagnaia yang melakoni debut MotoGP dengan tim Pramac Racing justru kesulitan menampilkan performa terbaiknya.
Padahal, sebelum naik ke kelas MotoGP, status Bagnaia ialah juara dunia Moto2 2018.
Baca Juga: Rionny Mainaky Ungkap Perbedaan Pebulu Tangkis Indonesia dan Jepang
Sementara itu, Quartararo cuma bisa menyelesaikan kejuaraan dunia Moto2 2018 di peringkat ke-10.
"Bagnaia mendapatkan musim yang sangat sulit di tim Pramac sebagai rookie dengan motor Ducati pada tahun 2019," ucap Paolo Ciabatti, dikutip dari GP One.
"Jika Anda bandingkan performanya saat itu dengan Quartararo bersama Yamaha, maka Anda bisa mengatakan bahwa Pecco (panggilan akrab Bagnaia) mencatat lebih banyak kemenangan ketimbang Fabio di Moto2."
"Namun, para rookie mendapatkan masa yang lebih susah di Ducati ketimbang mereka yang ada di Yamaha," kata Ciabatti lagi.