Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, tetap mengharapkan adanya sebuah kepastian dan kejelasan dari nasib Liga 1 yang hingga saat masih menjadi misteri.
Borneo FC tak berbeda dengan klub-klub Liga 1 lainnya yang mengharapkan agar ada kejelasan terkait kompetisi karena sudah 10 bulan tim hanya diberi harapan tanpa ada kepastian.
Meski sudah 10 bulan tanpa kompetisi, harapan untuk bergulirnya Liga 1 pun diberikan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk Borneo FC serta klub-klub lain.
Hal ini karena PSSI berharap agar Februari 2021 kompetisi bisa segera bergulir kembali, tetapi kenyataannya mereka tak juga mengantongi izin dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Baca Juga: Charles Oliveira Harusnya Tampil pada Laga Perebutan Gelar Kelas Ringan UFC
Polri hingga saat ini masih belum memberi izin karena pandemi Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi.
Dengan tidak diizinkannya Liga 1 hingga Januari 2021 ini pun membuat beberapa klub kembali mengurungkan niatnya untuk menggelar latihan sebagai persiapan tim.
Salah satunya seperti tim berjulukan Pesut Etam ini, yang mana sebelumnya mereka berencana untuk segera mengumpulkan para pemain di pertengahan Januari ini.
Tetapi karena tak kunjung ada kejelasan juga, akhirnya Nabil Husein memutuskan mengundurkan niatan tersebut.
Menurutnya untuk saat ini lebih baik ada keputusan yang jelas, sebab apabila Liga 1 benar adanya digelar pada Februari 2021, tentu saja seluruh tim perlu melakukan persiapan dengan tepat.
“Tentu saja semua butuh persiapan dan tak bisa dilakukan secara dadakan. Apalagi kalau kami harus melakukan persiapan secara mendadak, tentu tidak bisa karena semua harus terprogram,” kata Nabil Husein Said Amin sebagaiamana dilansir BolaSport.com dari laman Borneo FC.
Nabil menegaskan pihaknya tak bisa terus-terusan menunggu saja tanpa ada kepastian terkait nasib Liga 1.
Sebab Borneo FC juga masih memiliki kewajiban untuk membayar gaji pemain selama ini meski sudah 10 bulan lamanya tanpa kompetisi dan aktivitas lainnya.
Sebagaimana diketahui bahwa klub-klub masih memiliki kewajiban mengaji para pemainnya sebesar 25 persen dari nilai kontrak mereka.
Oleh karena itu, ditengah ketidakpastian ini pun tak sedikit klub yang memilih untuk membubarkan tim seperti Madura United hingga Persipura Jayapura karena masalah finansial mereka.
“Semuanya tau bahwa saat ini semua mengap-megap mencari dana untuk menghidupi tim. Sementara kompetisi tak juga berputar kembali,” ujar Nabil.
“Padahal kami sebenarnya ingin menggelar latihan di tengah Januari ini. Namun semuanya harus kami ubah, karena taka da kejelasan sama sekali,” ucapnya.
Harapan di tengah ketidakpastian ini bukan terkait kapan kompetisi dimulai, tapi harapan dari seluruh klub di Indonesia agar ada kejelasan soal nasib Liga 1, lanjut atau tidak.
Baca Juga: Karim Benzema Terjerat Kasus Pemerasan Video Syur dan Terancam Penjara 5 Tahun
Menurut Nabil, PSSI bisa segera memutuskan kompetisi bisa bergulir atau berhenti total, itu saja yang diharapkan oleh klub-klub supaya mereka juga bisa menentukan arah tim kedepannya.
Pada dasarnya jawaban ini sudah sangat ditunggu-tunggu tak hanya oleh Nabil, tetapi juga seluruh elemen yang turut andil dalam ekosistem sepakbola Indonesia ini.
“Mau lanjut atau tidak, itu yang kami tunggu. Semoga saja ada kejelasan dalam waktu dekat,” tuturnya.