Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono, mengakui bahwa klubnya babak belur dalam hal finansial.
Pandemi Covid-19 benar-benar menghantam semua klub yang ada di Indonesia, khususnya dalam hal finansial.
Tidak adanya kompetisi dan pertandingan membuat hampir semua klub kehilangan banyak pemasukan.
Akibatnya, klub-klub juga kesulitan untuk membayar berbagai kewajiban seperti gaji dan biaya operasional.
Baca Juga: Hansamu Yama Nikmati Waktunya Saat Ini Menjadi Seorang Ayah
Kendati telah dibantu lewat keputusan PSSI soal pemotongan gaji, beberapa klub tetap merasa kewalahan menuntaskan kewajibannya.
Hasilnya, dua klub Liga 1 yakni Madura United dan Persipura Jayapura, mengambil langkah tegas dengan membubarkan tim.
Hantaman Covid-19 terhadap kondisi finansial klub juga dirasakan oleh tim sebesar Persib Bandung.
Selama ini, Maung Bandung dianggap sebagai klub yang paling stabil dalam hal finansial.
Baca Juga: Komentar Dirut PT LIB soal Tagar Ayo Main Lagi yang Digaungkan Pemain Liga 1 dan Liga 2
Namun tak bisa dipungkiri, panjangnya masa penantian lanjutan Liga 1 2020 membuat finansial Persib juga babak belur.
"Harus diakui, tidak ada kompetisi membuat kami semua ini pusing," ucap Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono, dilansir Bolasport.com dari Kompas.
"Tidak ada pertandingan, ya tidak ada pemasukan. Kami mengalami kerugian, bahkan sampai babak belur," kata Teddy, Jumat (08/01/2021).
Meski begitu, Persib terus berusaha untuk mempertahankan skuadnya musim lalu.
Baca Juga: Soal Komunikasi, DIrut PSS Sleman Sebut Thailand Lebih Baik Ketimbang PSSI
Belum lama ini manajemen Maung Bandung telah memperpanjang kontrak para pemainnya yang sudah habis pada Desember 2020.
Menurut Teddy, sesulit apa pun kondisi finansial timnya, manajemen tidak akan sekali pun melupakan hak-hak pemain.
Bahkan hingga saat ini, gaji para pemain Persib selalu dibayarkan tanpa hambatan.
"Ya tidak bisa komentar karena itu keputusan PSSI dan memang mau bagaimana tidak ada pertandingan. Kalau gaji 25 persen lancar sampai Desember kemarin," ungkap Teddy.