Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Status yang disandang Frank Lampard sebagai legenda Chelsea tak akan menyelamatkannya dari pemecatan jabatan pelatih.
Pelatih Chelsea, Frank Lampard, tengah menjadi sorotan setelah timnya menuai hasil buruk dalam beberapa laga terakhir.
Pada partai terakhir mereka di Liga Inggris, 3 Januari lalu, Chelsea bahkan dipermalukan Manchester City 1-3.
Kekalahan itu membuat The Blues tercecer di peringkat ke-9 klasemen sementara Liga Inggris.
Baca Juga: Frank Lampard Buka Peluang Beri Debut Senior Striker Keturunan Thailand di Laga Piala FA
Padahal, Chelsea sendiri sudah mengeluarkan dana hingga 220 juta paun atau sekitar Rp4 triliun untuk memboyong pemain baru di awal musim 2020-2021.
Tercatat ada 7 pemain yang didatangkan The Blues antara lain Hakim Ziyech, Timo Werner, Kai Havertz, Ben Chilwell, dan Edouard Mendy.
Namun, para pemain tersebut tak mampu mengeluarkan potensi terbaiknya di bawah asuhan Lampard.
Kondisi tersebut membuat posisi Lampard sebagai pelatih menjadi semakin di ujung tanduk.
Baca Juga: Andriy Shevchenko Jadi Pengganti Frank Lampard di Chelsea?
Seperti dilansir BolaSport.com dari The Athletic, kini petinggi Chelsea mulai memperhatikan apakah mereka akan mempertahankan atau memecat Lampard.
Lampard sendiri menyadari bahwa dirinya akan tak akan terselamatkan statusnya sebagai legenda Chelsea.
Saat mengambil pekerjaan itu pada musim panas 2019, Lampard mengakui bahwa dia mempertahankan reputasinya di klub sebagai salah satu pemain terbaik Chelsea sepanjang masa.
Selama 13 tahun memperkuat Chelsea, pria berpaspor Inggris itu telah mempersembahkan beragam gelar termasuk 3 trofi Liga Inggris dan satu Liga Champions.
"Yang ingin saya konsentrasikan adalah pekerjaan yang ada," kata Lampard, dikutip BolaSport.com dari Goal International.
"Saya tidak bisa mengendalikan segalanya dan saya pasti tidak ingin bergantung pada apa yang terjadi di masa lalu."
Baca Juga: Bakatnya Disia-siakan, Christian Pulisic Terlalu Bagus Buat Chelsea
"Apa yang saya lihat sekarang dalam hal posisi klub, sangat cepat menjadi buram."
"Saya merasakan dukungan besar dari klub ini selama saya kembali ke sini sebagai pelatih."
"Sebagai seorang pemain, saya merasakan dukungan penuh selama 13 tahun, pada akhirnya, saya meninggalkan klub karena mereka ingin pindah ke hal lain," ucapnya menambahkan.
Lampard pun menegaskan bahwa pemilik klub, Roman Abramovich, dapat mendepaknya sebagai pelatih kapan pun dia mau.
"Hal itu, tentu saja, hak prerogatifnya," tutur Lampard.
"Saya harus mengatakan bahwa ketika dia datang ke Chelsea, dia membantu karier saya."
"Siapa yang tahu bagaimana karier saya akan berjalan, untungnya saya berada di klub yang dibeli pemiliknya dan benar-benar mengubah wajahnya."
"Itu mengubah hidup saya dan saya mengerti jika kemudian dia akan memberi keputusan lain," tuturnya mengakhiri.