Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kiper Inter Milan, Samir Handanovic, memberikan pandangan versi dia soal klubnya yang kebobolan terlalu banyak di Liga Italia.
Inter Milan gagal menang dalam penampilan terbaru di Liga Italia.
Pada pekan ke-17 Serie A, Minggu (10/1/2021), Inter Milan bermain imbang 2-2 melawan tuan rumah AS Roma.
Kebobolan dua gol, hasil terbaru ini kian mengonfirmasi bocornya pertahanan La Beneamata di Liga Italia musim ini.
Inter Milan sudah kebobolan 23 gol dalam 17 pertandingan. Statistik itu berarti rata-rata 1,35 gol per partai.
Angka ini adalah penurunan apabila dibandingkan musim lalu.
Pada 2019-2020, Inter Milan memiliki angka kebobolan paling sedikit di Liga Italia.
Tim asuhan Antonio Conte hanya menderita 36 gol dalam 38 pertandingan, yang berarti rata-rata 0,94 gol per laga.
Memberikan komentar, kiper Inter Milan, Samir Handanovic, ternyata meyakini bahwa kondisi I Nerazzurri kebobolan terlalu banyak adalah hal yang wajar.
"Kami adalah tim yang mencetak paling banyak gol. Jadi, normal untuk mengalami risiko kebobolan lebih tinggi," kata Handanovic seperti dikutip Bolasport.com dari Calciomercato.
Baca Juga: Hasil Piala FA - Gawang Bersih, Chelsea dan Man City Menang Besar
Faktanya, Inter Milan pada musim ini memang menjadi tim yang paling ganas mencetak gol di Liga Italia.
Si Ular Raksasa sudah membukukan 43 gol dalam 17 pertandingan atau rata-rata 2,53 gol per partai.
Statistik itu melampaui rataan musim lalu ketika Inter Milan mencetak 81 gol dalam 38 laga atau rata-rata 2,13 gol per pertandingan.
Akan tetapi, walaupun menganggapnya normal, Handanovic juga mengamini bahwa masalah banyaknya kebobolan gol ini memang harus diatasi Inter Milan.
"Kami sudah konstan mencetak lebih banyak gol daripada tim lain. Sekarang waktunya untuk mencoba menderita gol lebih sedikit," tutur kiper asal Slovenia yang baru 3 kali mengalami hasil clean sheet di Serie A 2020-2021.
Baca Juga: Latihan Bersama Diakui Pemain Tira Persikabo Punya Suasana Berbeda