Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pilar Persija Jakarta, Ismed Sofyan, mengatakan dirinya banyak belajar dari Manchester United dalam hal menemukan inspirasi umpan yang matang.
Manchester United ternyata menjadi salah satu faktor yang berperan dalam kesuksesan seorang Ismed Sofyan.
Lewat Manchester United, Ismed Sofyan menjelaskan kalau dirinya banyak mencuri ilmu dalam hal permainan sepak bola.
Satu hal yang dipelajari oleh Ismed Sofyan dari Manchester United yakni kualitas umpan-umpan yang diberikan.
Pelajaran itu diambil oleh Ismed dahulu lewat menonton kaset CD kesuksesan dari Manchester United era David Beckham.
Pemain yang sudah membela kurang lebih 18 tahun di Persija Jakarta tersebut pun mengakui kalau dirinya seorang fan Manchester United.
Pengakuan ini disampaikan oleh Ismed Sofyan dalam kesempatannya berbagi cerita dalam channel YouTube Persija, 15 Januari 2021.
Baca Juga: Yosua Bongkar Penyebab Dirinya Bisa 'Jatuh Hati' di Bali United
"Awalnya, saya cuma menonton kaset CD Manchester United. Saya adalah salah satu fannya Manchester United," kata Ismed Sofyan seperti dikutip oleh BolaSport.com dari YouTube Persija.
"Karena saat itu saya suka menonton CD-nya Manchester United tentang kesuksesan mereka. Terus banyak bola-bola crossing yang terjadi di Manchester (United) membuahkan gol.
"Dulu strikernya (Manchester United dulu) duetnya mungkin Andy Cole sama Sherringham itu salah satunya crossing bola-bola manja dari David Beckham. Jadi, hampir mayoritas dapat dikatakan 80 persen itu hasil dari bola-bola crosing yang membuahkan gol.
Baca Juga: Suka Persib dan Cat Rambut Warna Biru, Fajar Alfian Ungkap Idolanya
"Dari situ mungkin saya terinspirasi saja maksudnya keinginan untuk memberikan kontribusi buat tim dengan melayani striker-striker dengan umpan manja," ujarnya.
Setelah mendapatkan inspirasi dan mempelajari dari kaset CD Manchester United, Ismed Sofyan pun mempraktekkannya dengan latihan.
Pasalnya, Ismed menyebut meningkatkan akurasi umpan itu hanya dapat dilakukan melalui usaha berlatih.
Baca Juga: 8 Poin Penting jika PSSI Hentikan Liga 1 dan Liga 2 Musim 2020
"Karena yang namanya akurasi itu kan tidak datang dengan sendirinya, otomatis kita harus belajar," ujar pemain berusia 41 tahun tersebut.
"Dulu saya latihan di Menteng dan menurut saya di sana sangat bagus. Karena Menteng dikelilingi oleh pagar artinya bola tidak kemana-mana dan kita juga latihan untuk nambah sendiri juga gampang.
"Jadi, setelah latihan tim selesai itu saya biasanya 10 sampai 15 bola dicoba untuk passing, lalu lari, dan crossing."