Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Direktur Akademi PSM Makassar yang Jadi Korban Gempa Mamuju dan Majene

By Hugo Hardianto Wijaya - Minggu, 17 Januari 2021 | 15:00 WIB
Proses Evakuasi korban gempa mMamuju oleh tim sar gabungan. Direktur Akademi PSM Makassar, Febriyanto, menginformasikan rumahnya ikut roboh saat gempa terjadi. (TRIBUN-TIMUR.COM/SEMUEL)

BOLASPORT.COM - Direktur Akademi PSM Makassar, Febriyanto Wijaya, menceritakan kondisinya setelah menjadi korban gempa mematikan di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Kabar duka terus menghantam Indonesia dalam sepekan terakhir.

Awan hitam akibat kecelakaan naas Sriwijaya Air SJ-182 belum hilang, kabar duka pun turut berdatangan dari berbagai daerah lain.

Dua kabar duka sekaligus datang pada Jumat (15/1/2021).

Baca Juga: Ajak Lupakan Musim Lalu, Pelatih Persib: Berhenti Pikirkan Liga 1 2020!

Pertama adalah banjir bandang yang melanda Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Sementara yang kedua adalah gempa bumi mematikan di Kota Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Dalam peristiwa kedua, Direktur Akademi PSM Makassar, Febriyanto Wijaya, turut menjadi korban.

Beruntung, nyawa Febri dan keluarganya masih terselamatkan dalam peristiwa gempa berkekuatan 6,3 SR itu.

Baca Juga: Keputusan Final, Georginio Wijnaldum Bakal Pindah ke Barcelona Gratis

Febri yang juga merupakan mantan pemain PSM Makassar hanya kehilangan rumahnya yang turut roboh akibat gempa.

Akademi PSM Makassar yang memang berlokasi di Kota Mamuju sejak didirikan beberapa tahun lalu juga tak luput dari gempa yang merenggut nyawa 47 orang tersebut.

Beruntung, disebutkan oleh Febri, kegiatan akademi sedang diliburkan sehingga tidak ada banyak pemain yang tinggal di mes akademi.

Saat ini, beberapa pemain dan pelatih juga telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga: Mantan Juara Kelas Bulu UFC Ingin Jadi Lawan Khabib Nurmagomedov saat Kembali

"Sekarang anak-anak akademi kami sudah kebetulan memang libur," ucap Febri dilansir Bolasport.com dari Tribun Timur.

"Tinggal ada beberapa pemain saja, dan mereka sudah sama coach-nya diungsikan," ujarnya, Sabtu (16/1/2020).

"Untuk sementara waktu mohon doanya, untuk Sulbar khususnya Mamuju agar kita bisa lewati cobaan ini," lanjutnya.

Febri pun berdoa supaya seluruh masyarakat Mamuju dan Majene bisa bertahan di tengah situasi sulit seperti ini.

Baca Juga: Harapan Madura United untuk Liga 1 Menyusul Pergantian Kapolri

Termasuk juga para pengurus dan pemain Akademi PSM yang masih tinggal di barak pengungsian.

Febri juga mengimbau supaya warga Mamuju dan Majene tidak panik serta selalu menjaga diri atas kemungkinan adanya gempa susulan.

"Semoga warga Mamuju dan Majene bisa melewati cobaan ini, dan pada seluruh korban jiwa, keluarganya diberikan kesabaran."

"Dan kita semua yang ada di kota Mamuju saat ini sapat lebih tabah untuk menghadapi setiap cobaan ini," harapnya.

"Kepada seluruh warga kota Mamuju dan Majene jangan panik, tetap jaga diri," tutupnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P