Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM- Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto beri penjelasan soal sepak bola yang tidak masuk prioritas Pemerintah Indonesia untuk divaksin.
Vaksin untuk COVID-19 diketahui telah masuk ke Indonesia dan kini pemerintah sedang menjalankan program vaksinasi untuk masyarakat.
Tak hanya masyarakat biasa, para atlet dari berbagai olahraga juga dikabarkan akan menerima vaksin dari pemerintah.
Melalui Kemenpora, diketahui sebanyak 17 cabang olahraga telah diusulkan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 ini.
Baca Juga: VIDEO - Gol Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk, Kipernya Guling-guling
Namun, belakangan ini diketahui, dari 17 cabang olahraga ini, sepak bola rupanya tidak masuk di dalamnya.
Kemenpora rupanya hanya mengusulkan olahraga seperti Selancar ombak, boling, dayung, catur, senam, menembak, voli, wushu, taekwondo, karate, tenis, pencak silat, renang, panahan, bulutangkis, dan angkat besi.
Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan mengapa cabang olahraga yang begitu popular di Indonesia yakni sepak bola tidak termasuk.
Baca Juga: Seusai Dilatih Shin Tae-yong, Pemain Persib Ini Nantikan Panggilan dari Inggris
Untuk menjawab pertanyaan yang masuk Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto akhirnya berikan jawabannya.
Menurut Sesmenpora, sepak bola juga diusulkan oleh Kemenpora hanya saja sifatnya menyusul dengan dua cabang olahraga lain, tak termasuk 17 cabang olahraga yang sudah dulu diusulkan.
Sepak bola dikabarkan baru disusulkan untuk diusulkan menerima vaksin bersama cabang olahraga atletik, dan basket.
Baca Juga: Jago Bikin Umpan, Pemain Persija Ini Belajar dari Manchester United
"Awalnya hanya 17 cabor yang sudah di-review, dan kini sudah disusulkan untuk timnas sepak bola, atletik, dan basket," ujar Gatot dikutip Bolasport dari Kompas.
Gatot juga menjelaskan 17 cabang olahraga plus tiga cabang tambahan tadi belum tentu akan mendapatkan vaksin seluruhnya.
Sebab masalah ini merupakan wewenang milik Kementrian Kesehatan.
Baca Juga: Suka Persib dan Cat Rambut Warna Biru, Fajar Alfian Ungkap Idolanya
"Nanti bisa tidaknya (dapat vaksin) tergantung dari Kemenkes, kami hanya mengusulkan saja," ujar Gatot.
Sepak bola sendiri diketahui sangat membutuhkan program pemerintah ini, mengingat olahraga ini dilakukan oleh orang banyak.
Vaksinasi di dalam sepak bola sendiri dapat menjadi salah satu hal yang mungkin dapat meyakinkan kepolisian bahwa kompetisi dapat dilanjutkan kembali.
Sebab selama ini sepak bola dilarang kembali bergulir terutama Liga 1 2020 dan Liga 2 2020, karena dotakutkan akan menyebabkan cluster baru penyebaran COVID-19.