Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Wasit Liga 1, Oki Dwi Putra menjelaskan kondisi terkini perwasitan di Indonesia seusai dihentikannya kompetisi.
Menurut Oki Dwi Putra, para wasit di Indonesia alami kesulitan yang cukup merepotkan.
Pasalnya, kala kompetisi masih berjalan pemasukan untuk para wasit di Indonesia tetap ada.
Pasca tidak adanya kompetisi, tentu saja pemasukan pun tidak ada karena jumlah tersebut dihitung dari berapa banyak wasit memimpin laga.
Baca Juga: Marko Simic Ceritakan Indonesia kepada Media Ternama Kroasia
Bahkan ia menjelaskan, tidak hanya klub saja yang bubar, tetapi wasit di Indonesia khususnya Liga 1 turut bubar.
Jika sebelumnya pada wasit selalu bertatap muka dan latihan bersama, saat ini kegiatan tersebut sudah tidak ada.
"Jangankan klub, wasit saja sudah bubar. Ya dalam artian wasit yang biasa kumpul satu minggu dekali sekarang sudah tidak ada lagi. Latihan bareng pun tidak ada, sudah tidak bertatap muka lagi, tetapi ya di handphone masih silaturahmi karena ada hubungan emosional yang harus tetap dijaga," katanya kepada Bolasport.com, Sabtu (16/1/2021).
Baca Juga: Liga 1 Tak Jelas, Striker Persija Marko Simic Bicara soal Status Pinjaman
Beruntung, banyak dari wasit di Indonesia yang tidak hanya mengandalkan pemasukan dari memimpin laga.
Banyak juga yang memiliki pekerjaan lain, seperti PNS, TNI, buka usaha, dan lain-lain.
Pasalnya jika hanya mengandalkan dari wasit maka dapat dipastikan akan repot.
Baca Juga: Soal Liga 1 2021 Tanpa Degradasi, Begini Kata PSS Sleman
"Karena tidak semua wasit yang mempunyai profesi lain, jadi sangat beruntung untuk yang menjadi pns, polisi, tni, ya yang punya usaha juga ada. Tidak semua mengandalkan dari wasit, jika menghadapi saat seperti ini dan hanya mengandalkan dari wasit ya pasti repot," ungkapnya.
Untuk itu Oki Dwi Putra ingin Liga 1 dapat kenbali bergulir.
Ia juga meminta kepada para jajaran pengurus federasi dan operator liga untuk memikirkan nasib wasit dan turut memikirkan kesejahteraan semuanya.
"Saya meminta kepada yang di atas-atas untuk memikirkan nasib kami. Untuk semua pokoknya, harus dipikirkan kesejahteraannya," ujarnya.
Baca Juga: Kompetisi yang Tak Jelas Membuat Persebaya Surabaya Harus Rela Kehilangan Pemain Asing