Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemerhati sepakbola usia dini, Jaino Matos, menilai ada empat pemain Indonesia yang layak bermain di Liga Jepang dan Arab Saudi.
Kualitas para pesepakbola Indonesia mulai dilirik oleh klub-klub yang ada di luar negeri di tengah pandemi Covid-19.
Tidak adanya kompetisi di Indonesia membuat para pemain nasional punya kesempatan lebih besar menjajal karier di luar negeri.
Terlebih liga-liga di luar Indonesia masih bisa berjalan meski sama-sama dihantam Covid-19.
Baca Juga: 3 Kartu Merah Lionel Messi Sepanjang Karier, Semua karena Emosi
Sebut saja Ryuji Utomo yang dipinjamkan ke Penang FC atau Todd Rivaldo Ferre yang menjadi pemain pinjaman Lampang FC.
Belum lagi Febri Hariyadi yang sempat diminati klub asal Thailand dan Sabah FC sebagai pemain pinjaman.
Sayangnya dua transaksi itu harus batal karena tidak ada kesepakatan antara kedua pihak.
Melihat kenyataan itu, pemerhati sepakbola usia dini, Jaino Matos, mengakui ada banyak talenta di antara para pemain Indonesia.
Baca Juga: Elkan Baggott Main 90 Menit, Ipswich Town U-23 Menang Lewat Gol Telat
"Di Tanah Air banyak pemain berpotensi dan bertalenta," ucap Jaino Matos dikutip Bolasport.com dari Kompas.
"Tentu saja terus mesti dibina secara sistematis, baik di klub maupun timnas," katanya lagi.
Menurutnya, para pemain itu punya kemampuan yang cukup untuk bersaing di liga-liga yang levelnya lebih tinggi.
Salah satu perintis Diklat Persib itu pun menyebut empat nama pemain Indonesia yang dinilainya sanggup bermain di liga luar.
Baca Juga: Indra Sjafri: Kami Akan Bentuk Timnas U-19 Indonesia Kelahiran 2003, 2004 dan 2005
"Talenta Indonesia itu sanggup. Pemain seperti Febri Haryadi, Saddil Ramdani, Asnawi Mangkualam, Abdul Aziz (Persib) bisa main main di Jepang dan Arabi Saudi, bukan Malaysia. Paling tidak Thailand," sambungnya.
Oleh sebab itu, Jaino Matos sebenarnya kurang setuju jika para pemain Indonesia hanya bermain di Liga Malaysia.
Sebab, dalam pandangan Matos, kualitas Liga Malaysia sejatinya masih berada di bawah Liga Indonesia.
Hal itu diketahui lewat pengalamannya bergelut selama 13 tahun di dunia sepakbola Indonesia dan Malaysia.
Baca Juga: Sempat Flu, Witan Sulaeman Kini Gabung FK Radnik Surdulica di Turki
Pelatih asal Brasil itu memang pernah enam tahun terlibat di sepakbola Malaysia dan sudah tujuh tahun di sepakbola Indonesia.
"Pemain kita yang punya kemampuan minimal harus main di Thailand atau di level Asia: Jepang, Korea Selatan, Qatar, dan Arabi Saudi," tutur pelatih berusia 41 tahun tersebut.
"Malaysia di bawah Indonesia, baik liga dan kualitas pemainnya," tandasnya.