Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Thiago Alcantara dinilai tidak sehebat yang dibayangkan dan tidak paham dengan filosofi permainan Liverpool.
Para pendukung sempat senang saat Liverpool mendatangkan Thiago Alcantara dari Bayern Muenchen.
Liverpool merogoh kocek sebesar 22 juta euro atau sekitar Rp 375,34 miliar untuk mendatangkan Thiago dari Bayern.
Kedatangan Thiago diharapkan mampu membuat lini tengah Liverpool menjadi lebih kreatif saat menyerang.
Selama ini, The Reds dikenal hanya memiliki gelandang yang cenderung defensif dalam permainan, seperti Jordan Henderson dan Fabinho.
Baca Juga: Trio Firmansah akan Bubar di Liverpool, Ini Member yang Paling Dulu Terdepak
Bahkan, selama ini Liverpool lebih mengandalkan dua bek sayapnya menjadi playmaker dalam pertandingan.
Namun, Thiago baru bermain sebanyak enam kali untuk Liverpool di Liga Inggris dan Piala FA.
Thiago bahkan baru turun bermain lima kali di Liga Inggris musim 2020-2021 karena sempat mengalami cedera lutut dan terinfeksi COVID-19.
Kendati demikian, sudah banyak pendukung Liverpool yang merasa puas dengan permainan gelandang 29 tahun itu.
Menurut mereka, Thiago memberikan warna yang berbeda dalam permainan Liverpool.
Baca Juga: Liverpool Melempem, ke Mana Gol-gol Trisula Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane?
Akan tetapi, pendapat berbeda justru disampaikan oleh mantan gelandang Liverpool, Dietmar Hamann.
Hamann justru menyebut kalau Thiago sebenarnya tidak sehebat yang dibayangkan para pendukung Liverpool.
Hamann memberikan bukti kalau selama bermain di Bayern Muenchen, Thiago tidak pernah dipuja-puja seperti halnya ketika di Liverpool.
"Saya hanya merasa dengan Thiago, semua orang mengoceh tentang dia datang ke Liverpool, dia hampir tidak dimainkan," ujar Hamann, dilansir BolaSport.com dari talkSPORT.
"Dia masuk saat melawan Chelsea dan memiliki umpan terbanyak pada babak kedua, melawan tim Chelsea yang hanya bermain dengan 10 orang."
"Dia masuk melawan Newcastle dalam 25 menit terakhir, Newcastle sudah mati, semua orang mengoceh tentang betapa bagusnya dia."
"Saya dapat memberitahu Anda, dia pemain yang bagus, pemain yang terampil. Akan tetapi, tidak pernah ada waktu di Muenchen di mana orang-orang berkata, 'Oh, dia yang terbaik di tim'. Jadi, saya akan sangat berhati-hati dalam hal Thiago," tutur Hamann menambahkan.
Pria asal Jerman itu juga menilai kalau Thiago sebenarnya tidak mengerti filosofi permainan Liverpool.
Gelandang asal Spanyol itu dinilai membuat jenis permainan Liverpool menjadi lebih lambat.
Padahal, selama ini Liverpool bermain mengandalkan kecepatan serangan dan bukan penguasaan bola.
Baca Juga: Dirumorkan Bakal Hengkang, Mohamed Salah Buka Suara soal Masa Depannya di Liverpool
"Dia memperlambat segalanya dan tidak benar-benar bermain dengan cara Liverpool bermain," kata Hamann.
"Liverpool pada masa lalu memiliki gelandang pekerja keras. Mereka tidak sehebat Thiago, tetapi mereka memberikan bola kepada Sadio Mane dan Mohamed Salah lebih awal."
"Jika Anda mendapatkan bola lebih awal di lini sayap, Mane dan Salah bisa berlari ke arah pemain lawan, mereka sangat sulit untuk dihentikan," lanjut Hamann.
Kendati demikian, Hamann mengaku masih menunggu apakah Liverpool benar-benar akan mengubah tipe permainannya.
"Hal lainnya adalah, seperti yang disinggung orang lain sebelumnya, Thiago memainkan gaya sepak bola yang berbeda. Dia suka menguasai bola," ucap Hamann.
Baca Juga: Cleansheet Versus Liverpool, Maguire Puji Lini Belakang Man United
"Liverpool selalu bagus ketika mereka tidak menguasai bola, memenangkannya dan bermain cepat ke depan."
"Dia bukan tipe pemain seperti itu, jadi akan sangat menarik ketika dia bermain lebih sering sekarang, bagaimana hal itu akan mengubah dinamika tim," pungkas Hamann.