Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tim divisi tiga Liga Spanyol, Alcoyano, bukan tim kecil pertama yang membuat kejutan dengan menjadi pembunuh raksasa di Copa del Rey.
Real Madrid kalah 1-2 dari Alcoyano pada babak 32 Besar Copa del Rey, Rabu (20/1/2021) malam waktu setempat atau Kamis pukul 03.00 dini hari WIB.
Laga di Stadion Campo Municipal El Collao tersebut merupakan kejutan, mengingat Alcoyano ‘hanya’ berstatus klub divisi ketiga Liga Spanyol.
Ini bukan kejadian pertama pada ajang Copa del Rey.
BolaSport.com merangkum beberapa kejadian ketika tim kecil menjadi giant killer alias pembunuh raksasa dan membuat kejutan pada Copa del Rey:
1. Alcorcon 4-0 Real Madrid (2009)
Real Madrid bukannya tanpa pengalaman disandung oleh tim ‘antah-berantah’ pada Copa del Rey.
Pertandingan babak keempat musim 2009/2010 adalah contohnya.
Di atas kertas, Real Madrid era pelatih Manuel Pellegrini punya materi yang oke dengan pemain sekelas Raul Gonzalez, Guti, hingga Rafael van der Vaart sebagai starter.
Baca Juga: Real Madrid Keok dari Klub Kasta Ketiga, Zinedine Zidane: Ini Bukanlah Aib
Seharusnya mereka takkan kesulitan mengatasi perlawanan Alcorcon, tim Segunda B alias tim divisi ketiga.
Fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya.
Alcorcon sukses menjebol gawang Real Madrid empat kali pada laga di kandang mereka, Estadio Santo Dominggo, yang luasnya hanya 1/27 kandang Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu.
Baca Juga: Copa del Rey, Turnamen Terkutuk untuk Zinedine Zidane
Kekalahan telak tersebut menjadi kejutan bagi sepak bola Spanyol.
Real Madrid pun tak bisa memberi respons berarti pada leg kedua. Kendati menang 1-0, Real Madrid tetap tersisih dengan agregat 1-4.
2. Villarreal 0-2 Mirandes (2011)
Mirandes berlaga di Copa del Rey musim 2011-2012 sebagai pemuncak klasemen Segunda B dan akan promosi ke divisi dua.
Namun, status tersebut masih terasa remeh jika dibandingkan dengan Villarreal yang datang sebagai penghuni divisi teratas Liga Spanyol.
Mirandes tak gentar. Mereka justru menahan tim berjulukan Kapal Selam Kuning tersebut 1-1 pada leg pertama ronde kedua Copa del Rey di kandang mereka, Stadion Anduva.
Kejutan sesungguhnya baru terjadi pada laga di kandang Villarreal pada leg kedua.
Mirandes menang 2-0 dan lolos ke babak ketiga dengan agregat 3-1.
Perjalanan Mirandes sebagai pembunuh raksasa sebetulnya tak berhenti di situ.
Mereka juga menaklukkan dua tim Liga Spanyol lain, Racing Santander dan Espanyol.
Kiprah mengejutkan Mirandes baru berhenti pada semifinal saat ditundukkan Athletic Bilbao.
3. Sevilla 1-3 Mirandes (2020)
Pencapaian hebat Mirandes di Copa del Rey pada musim 2011/2012 terulang sewindu kemudian.
Mirandes mengalahkan Celta Vigo pada babak kedua untuk melaju ke ronde berikutnya.
Lawan mereka tak lebih mudah. Mirandes bersua Sevilla, klub Liga Spanyol yang menyandang titel juara Liga Europa.
Seperti deja vu delapan musim sebelumnya, Mirandes menggebrak.
Mereka mengatasi perlawanan skuad arahan Julen Lopetegui 3-1 dan lolos ke perempat final.
Secara kebetulan, Mirandes bereuni dengan Villarreal.
Villarreal yang ingin membalas kekalahan pada musim 2011/2012 kembali dipaksa gigit jari.
Mirandes sukses mengalahkan mereka 4-2.
Lagi-lagi, langkah Mirandes hanya mentok hingga semifinal.
Real Sociedad-lah yang sanggup menahan laju mereka dengan menang agregat 3-1 pada babak empat besar.
4. Leonesa 2-1 Atletico Madrid (2020)
Sama seperti pada partai nomor 3, laga ini baru terjadi setahun kemarin.
Atletico Madrid bertamu ke kandang Leonesa di Stadion Reino de Leon.
Pelatih Los Rojiblancos, Diego Simeone, membawa skuad terbaiknya untuk laga babak ketiga Copa del Rey tersebut.
Mungkin Simeone tak menyangka laga itu tak ubahnya masuk ke kandang singa.
Atletico sempat tersenyum saat Angel Correa mencetak gol pada menit ke-62.
Leonesa membuyarkan momentum Correa dkk pada menit ke-83 via gol Julen Castaneda.
Laga harus berlanjut ke babak extra time. Leonesa menghentak pada menit ke-108.
Tendangan kaki kiri Sergio Bonito membuat mereka berbalik unggul dan Atletico tak bisa mengejar.