Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kapten Persik Kediri, Faris Aditama berharap adanya Kapolri baru dapat mempermudah dikeluarkannya izin kompetisi sepak bola di Indonesia.
Apa yang menjadi harapan Faris tersebut bukannya tanpa alasan.
Seperti yang diketahui, saat ini kompetisi sepak bola Indonesia belum bisa digulirkan karena terganjal izin dari Polri.
Maka dari itu, dengan adanya Kapolri yang baru, Faris berharap Liga 1 2021 bisa segera digelar.
Sebagai catatan calon tunggal Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR pada Rabu (20/1/2021).
Baca Juga: VIDEO - Assist Ajaib Eden Hazard, Karim Benzema Bilang Alhamdulillah
Dikutip dari Kompas.com, DPR pun menyetujui Listyo Sigit menjadi Kapolri terpilih menggantikan Jendral Idham Aziz.
"Infonya Kapolri mau ganti," kata Faris, dilansir BolaSport.com dari Surya Malang.
"Semoga yang baru ini nanti bisa mempermudah untuk diberikan izin bermain sepak bola," ujarnya.
Sementara itu, di sisi lain, PT LIB selaku operator liga saat ini juga terus berusaha meyakinkan Polri demi bisa dapatkan izin gelar kompetisi.
Baca Juga: Eks Pelatih Liverpool Pilih Putus Kontrak dari Klub China karena COVID-19
Terakhir PT LIB berencana tawarkan sebuah simulasi pertandingan kepada Polri.
Simulasi ini dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sepak bola bisa bergulir dengan aman di tengah Pandemi Covid-19.
Berhubung hanya simulsi, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menjelaskan bahwa waktu pertandingan hanya berkisar 10 menit.
"Bukan pertandingan beneran," ucap Akhmad Hadian Lukita.
"Jadi mungkin hanya sekitar 10 menit."
"Nanti yang diperlihatkan seperti tidak boleh berpelukan saat selebrasi," tuturnya.
Untuk mewujudkan rencana ini, pihak PT LIB berniat kirimkan surat kepada Kapolri baru.
Tetapi sebelum hal itu dilakukan, PT LIB untuk sekarang terus mematangkan proses simulasi yang akan ditunjukan kepada Polri.
Baca Juga: Edinson Cavani Sesumbar Jadi Rekrutan Sukses Manchester United
"Kami akan bersurat ke Kapiolri baru," kata Akhmad Hadian Lukita.
"Lalu nanti ada juga skenario ketika ada pemain yang positif Covid-19, tentu ada karantina dan lain-lain."
"Namun untuk simulasi ini kami masih terus merencangnya, kami perlu memastikan soal seperti berapa orang yang terlibat, di mana tempatnya, untuk waktu kami ingin secepatnya," tuturnya.