Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Para pemain Garuda Select asal Indonesia semakin akrab dengan dua pemain asal Italia, Lorenzo Berra dan Elia Di Giuliomaria.
Setelah lebih dari sebulan bersama, para pemain Garuda Select mulai mengenal kultur dan budaya satu sama lain.
Hal ini selaras dengan salah satu tujuan program Garuda Select, yakni menambah wawasan lewat budaya di antara pemain.
Baca Juga: Rully Nere: Satu Generasi Hilang karena tidak Ada Kompetisi
Pemain asal Italia, Lorenzo Berra, mengaku kini dirinya sudah banyak mengantongi kosa kata dalam Bahasa Indonesia.
Bahasa merupakan kunci kedekatan para pemain untuk mempererat kerja sama, baik saat di lapangan maupun di luar lapangan.
“Saya belajar beberapa kata seperti ‘lagi’, ‘satu’, dan ‘bagus sekali’. Kata-kata itu cukup membantu saya baik di pertandingan atau di luar lapangan,” kata Lorenzo Berra dikutip Bolasport.com dari Programgarudaselect.com.
“Mereka lucu-lucu, biasanya kami menghabiskan waktu di luar lapangan dengan bermain gim atau menonton sepak bola."
"Jadi, kata-kata tadi memang berguna untuk komunikasi sehari-hari," imbuhnya.
Berra pun semakin penasaran mengenal lebih dalam perihal Indonesia.
Pemain berposisi striker itu kini juga tertarik dengan kuliner khas Nusantara.
Ia berharap bisa merasakan beragam masakan Indonesia suatu hari nanti.
"Saya juga sempat bertanya tentang makanan khas dari Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Eks Bek Borneo FC Resmi Perpanjang Kontrak dengan Kedah Satu Musim Lagi
Para pemuda Tanah Air di Garuda Select juga banyak mendapatkan pelajaran baru dari pemain asing.
Noval Junior misalnya, ia merupakan salah satu pemain yang paling dekat dengan Berra.
Sama seperti Lorenzo Berra, Noval mulai mengerti bahasa Italia hingga seluk beluk budaya dan kebiasaan mereka sehari-hari.
“Saya juga tahu bahasa Italia seperti ‘mandarino’ itu artinya jeruk dan ‘aranca’ artinya oranye," ucap Noval.
"Tidak hanya bahasa, saya juga jadi tahu kebiasaan-kebiasaan orang Italia dari mulai cara bicara, reaksi ketika takjub, dan sebagainya. Sempat juga bertanya-tanya di Italia itu orang-orangnya seperti apa,” katanya.