Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pesan pribadi di Facebook menjadi alat yang dipakai Suzuki ketika berusaha memboyong Valentino Rossi ke tim pabrikan mereka pada MotoGP.
Suzuki Ecstar saat dikenal sebagai salah satu tim pabrikan MotoGP yang berorientasikan pembalap muda.
Paceklik gelar yang dialami Suzuki selama dua dekade di MotoGP pun dipecahkan oleh talenta muda, Joan Mir, yang baru dua musim berkecimpung di kelas premier.
Suzuki bukannya anti-pembalap berpengalaman. Aleix Espargaro dan Andrea Iannone menjadi dua pembalap Suzuki Ecstar yang tidak direkrut langsung dari kelas Moto2.
Baca Juga: Dokter Ahli Ungkap Potensi Marc Marquez Batal Tampil pada MotoGP 2021
Suzuki bahkan pernah melirik pembalap sekaliber Valentino Rossi ketika merencanakan comeback ke MotoGP pada 2014.
Valentino Rossi kala itu memang berada dalam situasi sulit ketika keputusan pindah ke Ducati pada 2011 justru membawa dirinya mencatat hasil terburuk di MotoGP.
Manuver Suzuki untuk merekrut Rossi diungkap oleh mantan manajer mereka, Davide Brivio.
Adalah Kepala Proyek Suzuki, Shinichi Sahara, yang menghubungi pihak Rossi. Uniknya, Sahara melakukan penjajakan dengan mengirim pesan pribadi di Facebook.
Baca Juga: Tekad Valentino Rossi jika Ikut Kembangkan Motor Yamaha pada 2021
Sahara mengirim pesan kepada Brivio. Brivio sendiri sempat menjadi penasihat pribadi Rossi setelah keduanya sama-sama hengkang dari Yamaha pada 2011.
"Sahara menghubungi saya di Facebook. Itu aneh karena saya tidak memakai Facebook," kata Brivio, dalam interviu dengan MotoGP, dikutip dari Crash.net.
"Saya punya profil tetapi tidak memakainya. Saya bahkan tidak tahu bagaimana, sampai sekarang! Hanya saja saya melihat notifikasi dan melihat pesannya."
"Saya melihat nama Sahara dan dia ingin tahu intensi Rossi. Suzuki ingin kembali ke MotoGP pada 2014 dan dia bertanya apakah Rossi mau berlomba dengan mereka."
Usaha Suzuki tersebut tidak membuahkan hasil. Brivio menuturkan bahwa Rossi mengaku lebih tertarik untuk kembali ke Yamaha pada 2013.
Alih-alih Rossi, justru Brivio yang direkrut oleh Suzuki. Brivio tertarik untuk kembali mengurus tim balap ketika Suzuki menawarinya posisi tersebut.
"Sahara bertanya apakah saya tertarik jika Suzuki merintis tim di Italia."
"Saya bilang ya, saya mungkin tertarik. Jadi saya mulai bekerja dengan mereka pada 1 April 2013," ujar Brivio.
Baca Juga: Rossi Sebut Adiknya dan Bastianini Bisa Kompetitif pada 2021, karena...
Rossi bukan satu-satunya pembalap veteran yang berusaha direkrut oleh Suzuki.
Brivio mengaku Suzuki sempat berusaha membajak Andrea Dovizioso dari Ducati untuk musim 2015. Namun, sang pembalap akhirnya memutuskan bertahan.
Suzuki juga pernah mempertimbangkan untuk memboyong Jorge Lorenzo pada musim 2019.
Akan tetapi, pabrikan Hamamatsu tersebut lebih memilih bertaruh dengan pembalap muda lain yaitu Joan Mir.
Baca Juga: Biar Bagai Om dan Keponakan, Valentino Rossi Masih Terlalu Cepat bagi Muridnya
Usaha Suzuki tidak mudah karena Mir telah memiliki opsi untuk bergabung dengan Honda yang kala itu lebih mapan. Namun, Mir rupanya lebih sreg bergabung dengan Suzuki.
"Mir memberi tahu saya bahwa dia ingin bergabung dengan Suzuki karena Suzuki sesuai dengan gaya berkendaranya," tutur Brivio.
"Ketika dia mengatakannya, mata saya berbinar dan saya berpikir bahwa dia adalah orang yang tepat," tukasnya.
Suzuki masih bakal mengandalkan pembalap muda setelah memperpanjang kontrak Joan Mir dan Alex Rins hingga MotoGP 2022.
Adapun, musim depan Suzuki tidak akan diasuh oleh Brivio. Brivio meninggalkan posisinya sebagai manajer tim untuk bergabung dengan tim balap Alpine di Formula 1.
Baca Juga: Joan Mir Percaya Diri Bisa Pertahankan Gelar Juara pada MotoGP 2021