Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Barcelona berada di ambang kebangkrutan karena harus melunasi utang jangka pendek Rp12,5 triliun dalam kurun waktu enam bulan.
Klub raksasa Liga Spanyol, Barcelona, mengalami berbagai masalah dalam beberapa waktu belakangan.
Sebelumnya, Barcelona sempat mengalami masalah dengan megabintang mereka, Lionel Messi.
Messi mengejutkan dunia sepak bola dengan mengirimkan burofax kepada Barcelona yang berisi permohonan untuk hengkang.
Alhasil, Messi pun harus bersitegang dengan Barcelona yang saat itu masih dipimpin Presiden Josep Maria Bartomeu.
Baca Juga: Bek Sayap Barcelona Sergino Dest Merasa Sedang Tak Percaya Diri
Namun, La Pulga akhirnya memutuskan untuk tetap tinggal di Barcelona setidaknya hingga akhir musim 2020-2021.
Sementara itu, Bartomeu mundur dari jabatannya sebagai Presiden Barcelona setelah didesak oleh berbagai pihak.
Akan tetapi, kepergian Bartomeu tersebut rupanya meninggalkan jejak yang tidak mengenakkan bagi Barcelona.
Bartomeu meninggalkan Blaugrana dengan setumpuk masalah finansial yang ditandai banyaknya utang klub.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, Barcelona menutup musim 2019-2020 dengan utang mencapai 488,4 juta euro atau sekitar Rp8,38 triliun.
Baca Juga: Ditaksir Barcelona, Eric Garcia Dipersilakan Pergi dari Manchester City
Seiring berjalannya waktu, Barcelona makin bobrok dalam hal keuangan saat memasuki musim ini.
Bahkan, pada akhir 2020 kemarin, utang yang tercatat di laporan keuangan tahunan Barcelona adalah sebesar 1,173 miliar euro atau sekitar Rp20,1 triliun.
Utang Barcelona sebesar itu di antaranya terdiri atas 730 juta euro atau Rp12,5 triliun yang merupakan utang jangka pendek.
Utang jangka pendek tersebut pun kabarnya harus dilunasi oleh Barcelona setidaknya pada 30 Juni 2021 atau dalam jangka waktu 6 bulan mendatang.
Rincian utang jangka pendek yang dimiliki Barcelona antara lain 265 juta euro utang kepada lembaga kredit, 2,5 juta euro untuk obligasi dan sekuritas lain yang bisa dinegosiasikan, 164 juta euro kepada personel olahraga, dan 298 juta euro untuk utang selainnya.
Baca Juga: Bikin 1 Penyelamatan Gemilang, Ter Stegen Dapat Pujian dari Ronald Koeman
Sampai saat ini, Barcelona terancam tidak bisa melunasi utang jangka pendek tersebut.
Hal ini dikarenakan target pendapatan Barcelona pada 2021 bisa saja tidak terpenuhi.
Berdasarkan rencana anggaran Barcelona, pihak klub menargetkan pendapatan 56 juta euro dari penjualan tiket penonton.
Namun, kondisi pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai membuat rencana tersebut bisa gagal.
Oleh karena itu, Barcelona masih mengupayakan bernegosiasi dengan pihak kreditur untuk meminta pengunduran jatuh tempo.
Baca Juga: Tak Kebobolan 9 Laga Beruntun Kontra Elche, Barcelona Ukir Rekor Mengesankan
Sampai saat ini, beberapa kreditur telah menyepakati permintaan Barcelona, sementara yang lainnya belum.