Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, memberi evaluasi kepada penampilan para pebulu tangkis Indonesia di Leg Asia.
Perjuangan para atlet tepok bulu Indonesia di Leg Asia telah berakhir setelah berjibaku dalam tiga turnamen di Bangkok, Thailand, pada tiga pekan terakhir bulan Januari.
Pasangan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menjadi satu-satunya wakil yang dapat menyabet gelar setelah menjadi kampiun di Thailand Open I 2021.
Sisanya, hanya ada dua wakil tanah air lain yang mampu mencapai final.
Baca Juga: Rekap Final BWF World Tour Finals 2020 - Taiwan Raih 2 Gelar, Indonesia Tanpa Titel
Mereka adalah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di Thailand Open I 2021 dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di BWF World Tour Finals 2020.
Pencapaian para pemain Indonesia di Leg Asia memang bisa dibilang kurang memuaskan.
Pemain-pemain unggulan yang diharapkan bisa menjadi tumpuan malah kerap terhenti pada babak-babak awal, beberapa bahkan pernah tersingkir di babak pertama.
Seperti dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Rionny Mainnaky menyebut pencapaian minor anak asuhnya di Leg Asia disebabkan alasan teknis dan non-teknis.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2020 - Jadi Runner-Up, Ahsan/Hendra Akui Ketangguhan Lee/Wang
Soal sisi non-teknis misalnya, Rionny melihat pemain dari negara lain lebih siap bertanding.
"Bukan hanya soal teknis, tetapi non-teknis seperti postur, tenaga, mungkin dari makanan, minuman, dan nutrisinya juga lebih oke," kata Rionny.
Namun begitu, Rionny lebih menyoroti kurangnya daya juang pemain. Masalah itu menjadi catatan besar Rionny dari evaluasi pemain di Leg Asia.
"Secara menyeluruh memang ada penurunan di daya juang, kecuali Greysia/Apriyani, dari sisi konsentrasinya mereka juga bisa konsisten, sampai akhirnya juara," ujar Rionny.
"Kalau yang lain masih terlihat goyah. Daya juang ada, tetapi terlihat masih naik turun. Mereka mau naik dan bangkit itu susah."
"Untuk Thailand Open II, dengan target dua medali, justru malah kalah di semifinal dua-duanya (Ahsan/Hendra dan Greysia/Apriyani)," tambahnya.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2020 - Raih Juara, Lee/Wang Bahagia Ketemu Ahsan/Hendra
Membangkitkan motivasi pemain menjadi pekerjaan rumah untuk meraih hasil yang lebih baik pada turnamen berikutnya.
"Saya rasa intinya adalah bagaimana motivasi para atletnya. Terutama motivasi untuk daya juangnya," kata Rionny lagi.
"Jadi harus kita gali lagi, apa yang bisa membuat mereka lebih bersemangat lagi," imbuhnya.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2020 - Tai Tzu Ying: Akhirnya, Saya Menang