Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Gaji Fantastis, Messi Ternyata Lebih Banyak Untungkan Barcelona daripada Bikin Rugi

By Rebiyyah Salasah - Rabu, 3 Februari 2021 | 05:30 WIB
Lionel Messi mencetak gol ke-650 bersama Barcelona kala menaklukkan Athtletic Bilbao 2-1 pada laga pekan ke-21 Liga Spanyol. (TWITTER.COM/BARCAWORLDWIDE)

BOLASPORT.COM - Megabintang Barcelona, Lionel Messi, ternyata memberi lebih banyak pemasukan untuk timnya daripada gaji fantastis yang diterimanya.

Gaji fantastis Lionel Messi yang didapatkan dari Barcelona jadi sorotan beberapa waktu belakangan ini. 

Hal tersebut terjadi setelah surat kabar Spanyol, El Mundo, membocorkan detail kontrak yang diteken Messi pada 2017. 

Menurut surat kabar tersebut, kontrak Messi yang akan berakhir pada Juni 2021 mendatang itu bernilai 555 juta euro (Rp 9,4 triliun).

Jumlah tersebut termasuk bonus yang didapat Messi sebanyak 78 juta euro (Rp 1,3 triliun) per tahun.

La Pulga juga mendapatkan uang sebesar 115 juta euro (Rp 1,9 triliun) sebagai bonus menerima kontrak baru.

Baca Juga: Koeman Tak Pede Bisa Pertahankan Messi dari Kejaran Manchester City

Nilai kontrak Messi sebesar 555 juta euro (Rp 9,4 triliunn) itu hampir setara dengan setengah jumlah utang klub saat ini yakni 1,173 miliar euro (Rp 19,98 triliun).

Tak heran jika kemudian Messi dituduh sebagai salah satu penyebab Barca hampir bangkrut. 

Kendati demikian, apa yang didapatkan peraih enam kali Ballon d'Or ini ternyata lebih sedikit ketimbang apa yang dia berikan untuk klub. 

Sebuah studi yang dilansir BolaSport.com dari Diario Sport telah menghitung keuntungan ekonomi yang didapatkan klub dari Messi dalam tiga musim terakhir. 

Baca Juga: Pesan Ronald Koeman yang Bikin Pedri Menjelma Jadi Pasangan Emas Lionel Messi di Barcelona

Marc Ciria, pendiri dan CEO perusahaan Diagonal Inversiones sekaligus mitra Barcelona, bersama dengan Josep Fabra, pemodal, dan Ivan Cabeza, ekonom, telah menghitung apa yang dihasilkan Messi secara ekonomis untuk Barca. 

Tanpa memperhitungkan musim 2020-2021, kesimpulannya adalah Messi telah menyedot kas sebesar 383.655.000 euro (6,4 triliun rupiah). 

Akan tetapi, dia telah menghasilkan 619.265.000 euro (10,4 triliun rupiah) dalam periode waktu yang sama.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa Messi berkontribusi dalam 30 persen pemasukan Barca. 

Untuk melakukan perhitungan ini, Ciria mengakui bahwa ada metodologi yang berbeda dan dia kekurangan informasi tentang klub.

Baca Juga: Ungkapan Mauricio Pochettino Andai Bisa Melatih Lionel Messi Sekali Seumur Hidup

"Akan tetapi, jelas bahwa level kompetitif berkaitan dengan franchise. Messi adalah pusat bisnis klub. Bagaimana Anda menciptakan bisnis itu? Mencetak gol," ucap Ciria.

"Kontrak sponsor memiliki harga dengan kehadiran dia dan tanpa dia. Ini adalah 'klausul Messi' dan bisa mencapai 50 persen dari total".

"Belum ditambah penjualan tiket atau jersi (delapan dari sepuluh yang terjual menyandang namanya)."

"Messi hari ini lebih penting daripada 2008-2009 karena memiliki tim yang kompetitif. "

"Itu pasti memiliki dampak ekonomi yang lebih besar. Tidak hanya memberikan nilai lebih, tapi juga penting untuk pemulihan ekonomi klub," tuturnya menambahkan. 

Dia pun membandingkan biaya yang perlu dikeluarkan Barca untuk Messi dengan biaya yang dihabiskan Paris Saint-Germain untuk Neymar. 

Menurutnya, Messi lebih efektif ketimbang Neymar dan membuat klub lebih untung. 

"Neymar adalah biaya dan Messi adalah investasi", ujar Ciria mengakhiri.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P