Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan petarung UFC, Henry Cejudo, memberikan hikmah dibalik kekalahan McGregor dari Dustin Poirier pada UFC 257.
Conor McGregor tak mampu mengatasi perlawanan sengit dari Dustin Porier pada Januari 2021 silam.
Alhasil, Conor McGregor menerima kekalahan dari Poirier lewat TKO pada ronde kedua.
Hasil negatif yang menyelimuti sosok berjulukan The Notorious itu membuatnya memiliki sejarah untuk pertama kali ditumbangkan melalui TKO.
Baca Juga: Ketika Conor McGregor Jualan dengan Gaya S3 Marketing di Media Sosial
Selain itu, McGregor dan Poirier sama-sama memiliki poin 1-1 setelah keduanya bertarung dua kali.
Menyinggung seputar duel McGregor vs Poirier jilid II, Henry Cejudo kemudian angkat bicara.
Cejudo mengatakan bahwa tendangan ke arah betis saat ini merupakan sebuah senjata mengerikan.
Hal tersebut dipandang sosok berjuluk Triple C sebagai senjata yang membuat Justin Gaethje menjadi sukses.
Baca Juga: Akhir Bulan Ini, Honda Bakal Rilis Tim MotoGP 2021 dengan Marc Marquez
Gaethje belakangan ini dikenal sebagai petarung yang mempopulerkan low kick yang menyasar bagian betis lawan.
McGregor setelah dikalahkan Poirier, menuturkan bahwa tendangan rendah sosok berjuluk The Diamond itu sebagai penyebab kekalahannya.
Dan benar saja, petarung Irlandia itu kemudian disanksi medis untuk tidak bisa bertarung selama 180 hari karena cedera fibula/tibia kanan.
"Saat ini, orang-orang tahu bahwa tendangan rendah itu benar adanya," tutur Cejudo dikutip BolaSport.com dari BJPENN.
"Tendangan rendah ke arah betis itu membuat orang-orang seperti Justin Gaethje menjadi sukses. Menurut saya, dia adalah yang memulainya," katanya menambahkan.
Baca Juga: Presentasi Indonesia dalam Pencalonan Tuan Rumah Olimpiade 2032 Meyakinkan