Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PSIS Semarang saat ini tengah membangun team development untuk menunjang para pemain muda dapat berbaju Laskar Mahesa Jenar di kemudian hari.
Tim tersebut dalam waktu dekat akan segera diluncurkan oleh PSIS Semarang.
Nantinya team development akan dipimpin oleh Direktur Akademi PSIS Semarang, M. Ridwan.
Dalam bincang-bincang di kanal Youtube PSIS Semarang, PSIS Official, M. Ridwan menjelaskan apa saja yang nantinya ada di team development.
Baca Juga: Demi Liga 1 dan Liga 2 2021, PT LIB ingin Ajak Polri dan Kemenpora Ngobrol Bareng
Itu termasuk pula rencana mereka dalam mengembangkan pemain agar memiliki kualitas yang baik.
Utamanya, mereka akan menerapkan metodologi khusus yang dibuat oleh tim akademi PSIS Semarang.
Metodologi tersebut dinilai sangat sesuai dengan filosofi tim.
"Filosofi kami itu 'kualitas latihan akan lahirkan kualitas pemain'. Maka untuk menunjang tersebut dibutuhkan metodologi, nah ini yang nantinya kami tawarkan kepada calon pemain development," katanya seperti dikutip Bolasport.com dari kanal Youtube PSIS, PSIS Official, Selasa (9/2/2021).
Menurut M. Ridwan, metodologi tersebut dirasa yang terbaik bagi PSIS Semarang.
Terlebih metodologi yang dibuat telah diterapkan sejak beberapa tahun lalu.
Nama metodologinya sendiri adalah force metodologi.
"Mereka bisa belajar metodologi terbaik yang kami tawarkan dan kami rasakan nantinya. Metodologi tersebut sudah kami laksanakan dari dua atau tiga tahun lalu, termasuk beberapa perbaikan. Nama metodologinya sendiri adalah force metodologi atau metodologi ala PSIS Semarang," jelasnya.
Baca Juga: 13 Pemain Bali United yang Absen di Latihan Perdana Termasuk Lilipaly
Dalam metodologinya, para pemain akan diberikan beberapa ilmu baru bagi mereka.
Setidaknya ada empat metode penting yang akan diberikan tim pelatih PSIS Development.
Keempat metode tersebut adalah football situation, intensitas, pemaksimalan pemain dalam mengembangkan potensinya dan coaching.
"Di force metodologi nantinya pemain bicara football situation, jadi tidak ada lagi kegiatan di luar sepakbola. Di situ juga bicara tentang intensitas, pemaksimalan pemain dengan mendapatkan porsi yang sama, metodologi coaching dan lainnya," pungkasnya.
Baca Juga: Masih Tidur Panjang, PSIS Semarang: Klub akan Kembali Aktif Asalkan...