Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Kepolisian melakukan pertemuan guna membahas kompetisi.
Pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Kemenpora, Rabu (10/2/2021) tersebut berlangsung lancar.
Namun, pertemuan yang semula dianggap menjadi penentu nasib Liga 1 nyatanya belum menghasilkan kepastian apa pun.
Pertemuan tersebut hanya menjadi ajang presentasi PSSI dan PT LIB soal keberlangsungan kompetisi.
Baca Juga: Tak Biasa, Shin Tae-yong Masih Beri Kesempatan 4 Pemain Timnas Indonesia yang Mangkir TC
Dalam pemaparannya, PSSI dan PT LIB menjelaskan tentang protokol kesehatan dan sejumlah hal teknis lain.
Usai pertemuan, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengatakan bahwa selanjutnya Kepolisian akan mengkaji dan mempelajari pemaparan tersebut.
Yang menjadi catatan penting adalah bagaimana cara agar supporter tidak sampai datang ke stadion.
Pasalnya kepolisian enggan adanya kerumunan yang berpotensi memunculkan klaster baru.
Baca Juga: Kapten Persib Ikuti Kursus Pelatih Lisensi B di Padang, Ini Alasannya
Dalam salah satu poin pemaparan kepada Kepolisian, Mochamad Iriawan menjelaskan keadaan stadion kala pertandingan dijalankan.
Menurutnya, nanti di dalam stadion hanya tersedia 299 orang termasuk tim dan perangkat pertandingan lainnya.
"Ya, tadi paparan itu protokol kesehatan di lapangan, itu nanti hanya ada 299 orang yang ada di sekitar zona 1,2 3 dan 4. Yang kami khawatirkan itu di luar lapangan. Kalau zona 1,2,3,4 itu biasa dilakukan oleh liga lain tidak ada masalah," katanya kepada awak media termasuk Bolasport.com, Rabu (10/2/2021).
Ia juga meyakinkan bahwa di dalam stadion hampir tidak ada klaster yang menyebabkan peningkatan angka COVID-19.
Baca Juga: Kena PHP Persija, Klub Liga Malaysia Ini Temukan Penggati Marko Simic
Demi lebih menjaga tim dari COVID-19, regulasi tes swab pun dirubah.
"Hampir tidak ada kluster baru di ring tersebut. Messi dan Ronaldo itu kena setelah mereka pulang. Nah pemain nantinya jika sebelumnya di-swab satu hari sebelum pertandingan, nah nanti kami rubah menjadi jam 9 pagi," jelasnya.
Dengan perubahan regulasi tes swab, nantinya membuat pemain tidak banyak untuk keluar dari hotel.
Begitu juga dengan hasil tes swab yang lebih akurat dan nyata hasilnya.
Baca Juga: Pemain Hengkang ke Luar Negeri, Ikut Tarkam hingga Ngojek, Ketum PSSI: Mereka Butuh Makan
"Jadi pemain tidak perlu keluar lagi dari hotel, sehingga nanti hasilnya dapat sesuai dengan fakta. Kalau pemain dinyatakan positif nanti dilarang dateng ke lapangan. Tadi yang dikhawatirkan itu bukan yang di dalam lapangan, tetapi di luar lapangan, yaitu suporter," ungkapnya.
Tentunya akan ada sangsi bila nantinya ada pelanggaran dari suporter yang akan berakibat langsung ke kompetisi.
Jika ditemukan suporter di wilayah stadion, bukan tidak mungkin nantinya kompetisi akan dihentikan.
Untuk itu, mantan Kapolda Jawa Barat tersebut memohon kepada suporter untuk mentaati peraturan yang berlaku nanti.
"Maka dari itu kami memohon kepada suporter untuk memahami situasi yang ada. Nanti kan disiarkan di TV, jadi nontonnya lewat TV saja. Nobar pun tidak boleh karena khawatir ada klaster baru di luar lapangan," pungkasnya.
Baca Juga: TC Timnas Indonesia Diperpanjang, PSSI Sebut Tiga Hal Wajib