Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Striker Chelsea, Timo Werner, membutuhkan waktu 100 hari, 1.000 menit, dan 31 percobaan untuk mengakhiri puasa gol di Liga Inggris.
Timo Werner membantu Chelsea memenangkan laga kontra Newcastle United pada pekan ke-24 Liga Inggris 2020-2021, Senin (15/2/2021) waktu setempat atau Selasa pukul 03.00 dini hari WIB.
Bermain di Stamford Bridge, Werner menyumbang satu gol dalam kemenangan 2-0 yang diraih Chelsea.
Adapun satu gol lainnya dicetak oleh Olivier Giroud pada menit ke-31 usai dengan lesakkan kaki kirinya dari dalam kotak penalti.
Baca Juga: Chelsea Baru Kebobolan Satu Gol sejak Kedatangan Thomas Tuchel
Sementara itu, Werner mencetak gol pada menit ke-39 usai menyambar bola dengan kaki kanannya dari dalam kotak 16.
Werner didatangkan Chelsea dari RB Leipzig pada musim panas 2020 dengan biaya fantasis, yakni senilai 47,7 pounds atau sekitar Rp 923 miliar.
Akan tetapi, Werner belum juga bisa memenuhi harapan setelah kesulitan mencetak gol dalam beberapa penampilannya bersama Chelsea.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris - Chelsea Tembus 4 Besar, Duo London Kompak Langkahi Liverpool
Sebelum laga kontra Newcastle United, Werner baru mencetak 4 gol dalam 22 laga di Liga Inggris.
Striker berusia 24 tahun ini bahkan tak mampu mencetak gol dalam 14 laga beruntun di ajang tersebut.
Golnya ke gawang Newcastle menandai buka puasa Werner setelah mengalami paceklik gol di Liga Inggris.
Untuk mengakhiri puasa gol di Liga Inggris, Werner melewati 14 laga beruntun tanpa membobol gawang lawan.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Timo Werner Bikin Gol, Chelsea Belum Kalah
Dikutip BolaSport.com dari Opta Joe, dia juga membutuhkan waktu 1.000 menit untuk akhirnya kembali mencetak gol di Liga Inggris.
Gol terakhir yang dicetaknya sebelum melawan Newcastle terjadi pada laga kontra Sheffield United 100 hari yang lalu atau tepatnya pada 7 November 2020.
Selain itu, Werner membutuhkan 31 upaya untuk akhirnya kembali bisa menyarangkan bola di gawang lawan dalam kompetisi elite Negeri Ratu Elizabeth II itu.